MONITOR, Bogor – Saat jutaan umat Islam ramai-ramai datang ke Monas Jakarta, Presiden Jokowi justru sibuk mensosialisasikan prioritas penggunaan dana desa tahun 2019 di Desa Watesjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Minggu (2/12).
Sejak program dana desa diluncurkan pemerintah pada 2015 lalu, sejumlah infrastruktur telah dibangun pemerintah. Jokowi menjelaskan, manfaat program dana desa yang dilakukan pemerintah tersebut tidak bisa dinikmati dalam waktu singkat.
“Manfaat dana desa baru akan dirasakan manfaatnya mungkin tidak tahun ini, tetapi ke depan kita akan mendapatkan manfaat besar dari pembangunan-pembangunan ini. Kita harus meyakini itu,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa dana desa yang dikucurkan pemerintah ini berbeda dengan bantuan langsung sehingga manfaatnya pun tidak bisa dirasakan secara serta merta.
“Jangan penginnya instan, mana Pak manfaatnya? Ya kalau seperti itu paling mudah, bagi saja uang bantuan langsung. Masyarakat senang tapi dampak ekonomi ke depannya tidak bisa,” ungkapnya.
Jokowi pun mengimbau kepada masyarakat desa agar betul-betul memanfaatkan dana desa yang telah dikucurkan pemerintah. Dengan memanfaatkan dana tersebut, Presiden berharap ketimpangan dapat dipersempit.
“Saya titip agar betul-betul kita kelola dana desa ini untuk kemanfaatan masyarakat kita yang ada di desa sehingga kita harapkan ketimpangan akan semakin bisa kita persempit, kemiskinan bisa kita hilangkan, pengangguran juga kita turunkan sebanyak-banyaknya. Arahnya ke sana,” ujarnya.