MONITOR, Bekasi – Indonesia kaya akan perbedaan suku, agama, dan budaya, kondisi yang sudah ada jauh sebelum Indonesia ada. Kaya akan perbedaan seyoyganya menjadi kekuatan bagi Indonesia untuk mewujudkan kesejateraan bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan dijadikan sebagai alat untuk memenuhi kepentingan parsial semata yang dapat meyebabkan disintegrasi bangsa. Momentum Pemilihan Presiden dan Anggota Legislatif 2019 menjadi sarana yang tepat untuk merawat keanekaragam yang dimiliki Indonesia.
Pemilihan umum (Pemilu) tidak hanya proses pemungutan suara dan memilih kandidat dengan jumlah suara terbanyak, namun juga sebagai ruang negosiasi bagi perbedaan-perbedaan melalui proses-proses sosialisasi dan penyerapan aspirasi masyarakat dari beragam latar belakang sosial dan politik dalam tahapan ini setiap masyarakat punya posisi yang sama, terlepas dari mayoritas dan minoritas. Setiap aspirasi dari masyarakat baik mayoritas atau minoritas menjadi modal bagi para Calon Anggota Leslatif (Caleg) untuk membidani kebijakan yang merangkul semua dengan orientasi kemajuan bangsa.
Ferry Batara Caleg DPR RI Partai Solidarirtas Indonesia (PSI) Daerah Pemilihan Jabar 6 yang sangat menekankan pada penghargaan terhadap keanekaragam melakukan agenda serap aspirasi dengan komunitas Tionghoa pada hari Senin 3 Desember 2018 di salah satu rumah makan di Kota Bekasi. Agenda serap aspirasi berjalan dengan suasana kekuargaan dimulai dengan perkenalan dan penyampaian visi misi oleh Ferry Batara, dilanjutkan dengan serap aspirasi melalui metode tanya jawab antara Caleg dan peserta.
Winarno salah seorang peserta agenda serap aspirasi berkomentar “Visi misi pak batara sangat sesuai dengan tindakan yang dia lakukan, secara garis besar kami sangat mendukung upaya-upaya perubahan yang dilakukan oleh anak muda seperti pak Batara dan kawan-kawan,” tutur Winarno pada wartawan di Bekasi, Senin (3/12/2018).
Komitmen pada keterbukaan menjadi latar belakang Ferry untuk menyerap semua aspirasi dari beragam kalangan tanpa pengecualian. Winarno menambahkan “Kita memberikan aspirasi dan masukan pada pak Batara, dan beliau komitmen untuk terbuka pada siapapun sebagai basis kebijakannya,” pungkasnya.
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa perempuan tidak wajib dikhitan. Menurutnya, tidak…
MONITOR, Karawang - Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Rachman Arief Dienaputra mewakili…
MONITOR, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Terpilih Khofifah Indar Parawansa menerima kedatangan tamu dari berbagai…
MONITOR, Jakarta - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera…
MONITOR, Jakarta - Dalam rangka mendukung kelancaran arus lalu lintas selama libur Natal 2024 dan…
MONITOR, Makassar - Menteri Sosial Saifullah Yusuf meninjau beberapa lokasi penanganan banjir yang melanda wilayah…