Sabtu, 20 April, 2024

Omset Budidaya Pisang di Brebes Capai 160 Juta Per Hektar

MONITOR, Brebes – Pisang merupakan buah yang paling banyak dikonsumsi masyarakat mulai usia bayi, anak-anak hingga dewasa. Tak heran jika buah ini selalu mendominasi outlet buah mulai dari pasar tradisional hingga supermarket. Tentu tidak mengherankan karena memang buah pisang tidak mengenal musim dan selalu dapat dinikmati sepanjang tahun. Tidak hanya rasanya yang manis, buah pisang juga memiliki banyak vitamin yang diperlukan oleh tubuh. Kandungan vitamin A, B1, B2, C bermanfaat mengurangi asam lambung dan mampu menjaga keseimbangan air dalam tubuh.

Sarwo Edhy, Direktur Buah dan Florikultura menyebutkan, berdasarkan angka BPS, pisang memberikan kontribusi terbesar untuk produksi buah nasional. Pada 2017 produksi pisang mencapai 7.162.678 ton dan menyumbang 36,46% dari total produksi buah nasional.

“Tahun 2017 produksi pisang mencapai 7.162.678 ton dan menyumbang 36,46% dari total produksi buah nasional. Selain itu kebijakan Kementerian Pertanian mempermudah ijin ekspor berdampak pada peningkatan volume ekspor buah dan salah satunya yang mendominasi adalah pisang”, tambahnya.

Lebih rinci Sarwo menjelaskan bahwa ekspor pisang sampai dengan bulan September 2018 mencapai 25.655 ton. Data ekspor ini menunjukkan peningkatan sebesar 87,4% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 13.690 ton, dengan negara tujuan ekspor di antaranya China, Malaysia, Jepang, Korea, Singapura, Oman dan Uni Emirate Arab.

- Advertisement -

Saat ini pisang juga merupakan salah satu komoditas unggulan buah melalui program pengembangan kawasan selain jeruk, mangga, manggis dan buah lainnya. Sampai dengan tahun 2018, Kementerian Pertanian melalui program pengembangan kawasan buah telah mengembangkan kawasan pisang lebih dari 2.240 Hektare yang tersebar di daerah – daerah sentra produksi utama di seluruh Indonesia.

“Mulai tahun 2018 ini, Direktorat Jenderal Hortikultura mendukung program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (BEKERJA) dan salah satunya adalah pengembangan kawasan pisang di Kabupaten Brebes seluas 122 hektare”, jelas Sarwo.

Dalam kunjungannya ke kebun pisang di Desa Kedungneng, Kecamatan Losari, Sarwo berkesempatan berbincang dengan Munaji, salah satu petani yang telah mengembangkan pisang Mas Kirana dan Raja Bulu di Desa Kedungneng. Munaji menjelaskan bahwa kunci utama untuk menghasilkan buah pisang bermutu tinggi adalah penggunaan benih yang berkualitas serta sistem budidaya yang intensif.

“Kami memperhatikan penggunaan benih berkualitas serta sistem budidaya yang intensif. Selama ini kami didampingi oleh BPP dan Dinas Pertanian Kabupaten Brebes dalam melakukan budidaya pisang”, jelas Munaji.

Selain itu Munaji menambahkan bahwa budidaya pisang ini memiliki potensi peningkatan pendapatan yang luar biasa. Lahan seluas satu hektare mampu berproduksi hingga 4 ton dengan harga jual Rp 4 ribu per kg.

“Jika dikalkusi maka omset penjualan pisang ini mencapai Rp 160 juta per tahun. Dengan biaya produksi Rp 85 juta, maka keuntungan bersih yang diterima petani berkisar Rp 75 juta per tahunnya”, tambahnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes melalui Kepala Bidang Hortikultura dan Perkebunan, Tanti Palupi menerangkan bahwa Kabupaten Brebes memiliki kondisi agroklimat yang sangat cocok untuk budidaya pisang.

“Pada tahun 2017, produksi pisang di Kabupaten Brebes mencapai 22.974 ton dengan luas panen sekitar 975 hektare yang tersebar di Kecamatan Losari, Tonjong dan Salem yang merupakan sentra utama pisang di Kabupaten Brebes. Jenis pisang unggulan di Kabupaten Brebes adalah Mas Kirana dan Raja Bulu Kuning”, jelas Tanti.

Selain memfasilitasi benih dan sarana produksi, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes sangat mendukung pengembangan pisang di Kabupaten Brebes dengan melakukan pendampingan dan pembinaan secara intensif kepada petani, “Agar petani mampu menghasilkan buah pisang yang berkualitas dan sesuai standar pasar bahkan target ke depan akan dikembangkan industri olahan berbahan baku pisang”, tambahnya.

Mulyadi, Kepala BPP Kecamatan Losari menambahkan bahwa selain melakukan pendampingan teknis, bersama-sama dengan instansi terkait telah membantu melakukan pemasaran pisang di Kabupaten Brebes ini, salah satunya adalah bermitra dengan KUB, sehingga petani tidak perlu memikirkan pemasaran pisangnya dan hanya fokus untuk berproduksi.

“Buah pisang dari Brebes ini telah dipasarkan ke kota-kota besar seperti Bandung, Slawi, Tegal dan Majalengka selain untuk mensuplai pasar lokal. Dalam satu musim panen, tidak kurang dari 500 Ton pisang yang dipasarkan melalui KUB ini”, jelasnya.

Melihat potensi pisang yang sangat menjanjikan ini, Direktur Buah dan Florikultura, Sarwo Edhy menjelaskan bahwa pemerintah melalui Kementan akan terus berkomitmen untuk mendukung pengembangan pisang, mulai dari penyediaan benih bermutu, sarana produksi, pascapanen hingga olahan.

“Pengembangan pisang akan terus kita dorong, tidak hanya untuk memenuhi pasar dalam negeri tetapi juga ekspor yang sudah berjalan selama ini akan terus kita tingkatkan”, tutupnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER