MONITOR – Saat kita duduk di bangku SMA, terutama bagi siswa jurusan IPA, masih ingatkah kita seabrek teori dalam ilmu Fisika? bermacam teori kita pelajari, termasuk mengukur derajat panas atau dinginnya suatu benda dalam suhu ruangan. Bicara soal suhu, kita tentu tak asing dengan istilah Celsius, Reamur, Fahrenheit dan Kelvin.
Dari sekian nama skala diatas, yang paling mudah diingat adalah skala celsius. Celsius adalah jenis skala suhu yang didesain agar titik beku air berada pada 0 derajat dan titik didih pada 100 derajat di tekanan atmosferik standar.
Skala ini ditemukan oleh seorang ahli astronomi Anders Celsius di tahun 1742. Celsius juga merupakan salah satu pendiri Observatorium Astronomi Uppsala pada 1741. Namanya kemudian diabadikan sebagai pengusul skala Celsius pada tahun 1742.
Anders Celsius lahir di Uppsala, Swedia, pada 27 November 1701 silam. Semasa hidupnya, Celsius sudah banyak menelurkan berbagai karya ilmiah dan perjalanan ilmiah. Sebagai putra seorang profesor astronomi dan cucu seorang matematikawan sekaligus astronom, Celcius memfokuskan hidupnya pada bidang akademik. Ia menempuh pendidikan di Universitas Uppsala, tempat ayahnya mengajar, dan pada 1730 ia juga mendapat jabatan sebagai profesor di kampus tersebut.
Dalam perjalanan akademiknya, Celsius mencoba melakukan kunjungan observatorium terkenal di Jerman, Italia dan Perancis pada tahun 1732 hingga 1735. Ia juga menerbitkan sebuah koleksi 316 pengamatan aurora borealis pada tahun 1733. Celsius adalah orang pertama yang mengungkap adanya hubungan antara cahaya utara tersebut dengan perubahan medan magnet Bumi. Proses yang dilakukannya cukup lama, yakni selama tahun 1716 hingga 1732 di Nuremberg.
Tak puas sampai disini, Celsius kemudian berpetualangan cukup lama ke Paris, Perancis. Disana, ia bersama astronom Perancis Pierre-Louis Maupertuis (1698-1759) menggagas pengukuran derajat garis bujur bumi “busar meridian” di Lapland. Lalu, ia mengikuti ekspedisi dalam urusan Akademi Sains Perancis pada tahun 1736.
Begitu banyak dedikasi Celsius di dunia sains. Sayangnya, pengabdian Celsius harus terhenti karena sakit yang dideritanya. Pada 25 April 1744, di usianya ke 42 tahun, Anders Celcius meninggal karena TBC, penyakit mengerikan yang menyerang paru-paru, tulang, dan bagian tubuh lainnya.
MONITOR, Jakarta - Timnas Futsal Putri Indonesia berhasil meraih kemenangan gemilang atas Myanmar dengan skor…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal memastikan berita dibukanya lowongan kerja Pendamping…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir menyambut terpilihnya calon pimpinan KPK dan…
MONITOR, Jakarta - Isu kemiskinan dan kelaparan menjadi isu yang sama-sama diserukan oleh Ketua DPR…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo meminta Pemerintah untuk…
MONITOR, Jakarta - Keterbukaan informasi publik menjadi elemen penting dalam penyelenggaraan pemerintahan demokratis. Keterbukaan informasi…