BERITA

Menyedihkan, Indonesia Penyumbang Sampah Laut Terbesar Nomor 2 di Dunia

MONITOR, Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti jika laut Indonesia yang memiliki pantai kedua terpanjang di dunia ini dapat dikelola dengan baik, maka laut Indonesia ini dapat memberikan kehidupan yang layak bagi penduduknya yang merupakan penduduk kelima terbesar di dunia.

Ia berpendapat bahwa menggantungkan hidup dari lautan berarti juga harus siap untuk menjaga kelestariannya. Salah satunya dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, baik dalam bentuk kantong kresek, bungkus makanan atau produk kecantikan, sedotan, botol minuman, dan sebagainya yang dapat membahayakan lingkungan dan ekosistem di dalamnya.

“Diperkirakan Indonesia ini sekarang menjadi penyumbang sampah laut terbesar nomor 2 di dunia, khusus sampah plastik, kita belum hitung sampah yang lain. Tapi kalau sampah lain bisa hancur. Bapak-bapak dan Ibu-ibu harus tahu, sampah plastik itu 450 tahun tidak akan hancur,” kata Susi Pudjiastuti dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa, 27 November 2018.

Dia juga memberikan contoh beberapa daerah yang akan memulai penerapan kebijakan pelarangan plastik sekali pakai. Salah satunya Bali, yang rencananya akan memulai pada Januari mendatang. Selain itu, penggunaan plastik sekali pakai juga telah diterapkan di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan pemberian denda bagi yang melanggar.

Susi Pudjiastuti juga berpendapat, stok ikan lestari (Maximum Sustainable Yield/MSY) Indonesia yang belakangan telah mengalami peningkatan cukup menggembirakan harus dijaga dengan upaya pelestarian lingkungan.

Oleh karena itu, dia meminta berbagai kalangan masyarakat harus menyadari bahwa lautan Nusantara adalah warisan yang harus benar-benar dijaga bagi generasi mendatang. “Laut harus tetap dijaga turun temurun. Laut itu warisan bukan milik kita, tapi sebuah warisan dari nenek moyang kita ke kita. Dari warisan maka harus kita turunkan ke anak cucu kita,” kata

Dengan kata lain, ujar Susi, laut diyakini sebagai masa depan bangsa Indonesia. “70 persen dari dunia ini adalah lautan, 70 persen dari wilayah Indonesia adalah lautan. Ditambah sungai, ditambah danau 80 persen lebih hampir 85 persen wilayah Indonesia ini adalah air. Jadi airlah yang harusnya menjadi sumber kehidupan kita semua,” ucapnya.

Recent Posts

LPDB HUT ke-19, Perkuat Komitmen Pembiayaan Dana Bergulir ke Koperasi

MONITOR, Jakarta - Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Koperasi merayakan hari jadinya yang ke-19 dengan…

54 menit yang lalu

DPR Setuju Gagasan Prabowo Hapus Tantiem, Komisaris BUMN Harus Fokus Kinerja

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Rivqy Abdul Halim, mendukung penuh langkah Presiden…

1 jam yang lalu

Spektakuler! Dari Closing Celebration ke Awal Perjalanan, UPH Festival 2025 Bangkitkan Iman dan Karakter Mahasiswa Baru

MONITOR, Jakarta - Semarak Universitas Pelita Harapan (UPH) Festival 2025 resmi ditutup dengan gemilang melalui…

3 jam yang lalu

Pidato Puan Soal Kritik Harus Direspons Dapat Pujian, Dinilai Pahami Ekspresi Keresahan Rakyat

MONITOR, Jakarta - Pidato Ketua DPR RI Puan Maharani terkait fenomena kritik kreatif yang disampaikan…

4 jam yang lalu

Ribuan MABA UIN Malang Ikuti PBAK, Kemenag Bekali Wawasan Kepemimpinan

MONITOR, Malang - Kurang lebih 4.971 mahasiswa baru UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mengikuti Pengenalan…

4 jam yang lalu

Tarif PBB-P2 Naik di Sejumlah Daerah, DPR: Pemicunya Cukup Beragam!

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI, Muhammad Khozin mengatakan terdapat fenomena kenaikan tarif…

5 jam yang lalu