Presiden Jokowi juga menghadiri agenda apel dan kemah kebangsaan pemuda Islam tahun 2017
MONITOR – Kasus dugaan penyelewengan dana apel dan kemah kebangsaan 2017 yang dialamatkan kepada Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, semakin runyam. Apalagi, sejak Dahnil dipanggil pihak kepolisian untuk dimintai keterangan atas tuduhan tersebut pada Jumat, 23 November 2018 lalu.
Merasa harga dirinya diinjak-injak atas tuduhan penggelapan dana, Pemuda Muhammadiyah tak terima. Organisasi otonom dari Muhammadiyah ini kemudian mengembalikan dana sebesar Rp2 Miliar terkait kegiatan yang diinisiasi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) itu. Diketahui, kegiatan tersebut melibatkan tiga elemen diantaranya Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), GP Ansor dan Pemuda Muhammadiyah.
Anehnya, Menpora Imam Nahrawi pun mengaku kaget atas desas-desus yang menyeret nama Dahnil. Imam mengaku heran jika kegiatan yang diadakannya itu kini diperkarakan. Menurut Imam, berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), tidak ada temuan apapun dalam penyelenggaraan kegiatan itu.
“Saya sampaikan dulu, bahwa pemeriksaan waktu itu tidak ada apapun dari BPK, kemudian tiba-tiba sekarang menjelang muktamar (PP Pemuda Muhammadiyah) muncul isu seperti itu,” kata Imam Nahrawi di Dyandra Convention Center, Surabaya, Minggu (25/11).
Imam sendiri membantah adanya ‘permainan’ pemerintah dibalik kasus tersebut. Menteri asal Bangkalan, Madura, ini menegaskan tidak ada unsur kesengajaan untuk menjebak atau ‘mengerjai’ Pemuda Muhammadiyah. Ia justru berharap, kegiatan yang diinisiasinya itu bisa merekatkan hubungan antara NU dan Muhammadiyah.
“Tidak ada sedikitpun niatan ini menjadikan salah satu pihak dijebak. Yang ada niatan kami betul-betul ukhuwah antara NU dan Muhammadiyah,” tegas Imam Nahrawi.
Sebagai bagian dari kader NU, Imam pun merasa dirugikan atas pencemaran nama baiknya yang dianggap bertanggungjawab atas kegiatan dan fitnah kepada salah satu pihak. Imam sendiri mengakui, dari pihak Kemenpora tidak menemukan adanya penyelewengan dana.
Saat bertemu Dahnil, Imam mengatakan bahwa Koordinator Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi itu sempat menduga jika isu tersebut dihembuskan oleh oknum pendukung kandidat Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah. Pasalnya, isu ini berhembus jelang perhelatan acara Muktamar Pemuda Muhammadiyah yang digelar tanggal 25-28 November 2018.
“Tidak sama sekali, saya tidak tahu. Tapi Bang Dahnil menyampaikan ke saya bahwa ini mungkin atmosfer yang terjadi karena menjelang Muktamar Pemuda Muhammadiyah,” kata Imam.
Tak ingin memperkeruh masalah, Imam pun mendorong Dahnil untuk menelusuri oknum yang telah melaporkan kasus ini. Ia ingin agar modus dari pelaporan ini segera dibongkar dan tak merusak persaudaraan yang sudah terjalin.
“Saya minta ke mas Dahnil tolong bongkar mas, cari tahu siapa pelapornya, biar tau modusnya, karena jangan sampai merusak ukhuwah dan jangan sampai merusak sedikitpun sesuatu yang bersejarah,” tegas Imam.
MONITOR, Jakarta - Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum secara bertahap terus menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Betung –…
MONITOR, Jakarta - Menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H, Pertamina Patra Niaga kembali memastikan…
MONITOR, Jakarta - Pada fase Wukuf, ada 1.392 jemaah haji Indonesia dari kloter (kelompok terbang)…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR Sukamta mengecam serangan militer Israel terhadap Rumah Sakit…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI Abdullah menyoroti insiden longsor yang merenggut 21…