Ilustrasi mata uang dollar AS
MONITOR, Jakarta – Kurs dolar AS melemah pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB) usai mencuatnya komentar berbahaya dari dua pejabat Federal Reserve AS (Fed) tentang pertumbuhan ekonomi global.
Sementara itu, sterling berbalik naik menyusul kerugian terkait kekhawatiran tentang kesepakatan Brexit.
Greenback jatuh ke posisi terendah satu minggu terhadap euro dan terdalam dua minggu terhadap yen, menyusul komentar dari Wakil Ketua Federal Reserve Richard Clarida, yang mengatakan kepada televisi CNBC bahwa ia melihat beberapa bukti bahwa pertumbuhan global mendingin.
Clarida juga mencatat bahwa suku bunga pinjaman jangka pendek AS mendekati netral dan mengatakan kenaikan suku bunga lebih lanjut akan bergantung pada data ekonomi.
Para pedagang menganggap komentarnya berarti pejabat nomor dua The Fed itu mungkin terbuka bagi bank sentral AS itu untuk menunda kampanye kenaikan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.
“Anda telah melihat kecenderung dovish dari beberapa pejabat Fed. Itu memberi tekanan pada dolar,” kata Analis Investasi Senior di Manulife Asset Management di Boston, Chuck Tomes.
Secara terpisah, Presiden Federal Reserve Dallas Robert Kaplan mengatakan kepada Fox Business bahwa pertumbuhan global akan menjadi sedikit headwind yang dapat menyebar ke Amerika Serikat.
MONITOR, Jakarta - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta melantik kepengurusan Dewan…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menilai bahwa rencana peralihan layanan haji dari Kementerian…
MONITOR, Jakarta - Risk Governance Centre (RGC) Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) kembali…
MONITOR, Jakarta - Sebanyak 1.000 peserta mengikuti Car Free Day (CFD) Mawlid Funwalk di Jalan…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Gilang Dhielafararez, menekankan pentingnya percepatan penyelesaian revisi…
MONITOR, Jakarta - Direktur Jaminan Produk Halal (JPH) Kementerian Agama, Muhammad Fuad Nasar, menegaskan komitmennya…