EKONOMI

Kepala BKP Kementan Minta Forum Komunikasi Peternak dan Petani Jagung Segera Dibentuk

MONITOR, Jember – Secara serentak Kementerian Pertanian melakukan safari panen jagung di 7 kabupaten di Jawa Timur, yaitu Tuban, Lamongan, Lumajang, Jember, Kediri, Mojokerto dan Pasuruan, pada areal 5.000 hektar ladang jagung.

“Panen yang kita lakukan hari ini menunjukan bahwa stok jagung melimpah dan kita memang surplus,” ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian (BKP) Pertanian, Agung Hendriadi seusai melakukan panen raya di Lumajang dan Jember, Sabtu 10 November 2018.

Dari ketujuh daerah yang panen, terbesar terdapat di Jenggawah, Jember, seluas 2.901 hektar dan Kecamatan Kraton, Pasuruan seluas 1.496 hektar dengan produktivitas rata-rata 7-10 ton per hektar.

Saat ini, harga jagung pipil kering di tingkat petani di Jatim berkisar antara Rp 5.100-Rp 5.200 per kilogram.

“Panen raya ini sekaligus membuktikan bahwa petani sangat mampu memenuhi kebutuhan pakan jagung untuk peternak mandiri,” tambah Agung.

Menurutnya, masalah kesulitan peternak dalam memenuhi kebutuhan pakan hanya masalah komunikasi dan distribusi. “Kalau saya lihat, salah satu masalah kesulitan peternak adalah karena tersumbatnya komunikasi,” ujar Agung.

Apa yang dikatakan Agung sangat beralasan, karena produksi jagung banyak tapi distribusinya tidak merata. Sehingga, ada yang berlebih dan ada yang kurang. Untuk mengatasi masalah ini, Agung memediasi langsung antara peternak dan petani jagung.

“Coba kesini peternak dan petani jagung. Nah, kalau sudah ketemu begini kan semunya jadi mudah, karena peternak bisa terpenuhi kebutuhannya, petani juga bisa menjual jagung dengan harga menguntungkan. Semuanya jadi sama-sama untung,” ujar Agung.

Melihat keberhasilan mediasi yang dilakukan Agung, yaitu terpenuhinya kebutuhan peternak sebanyak 10 ton yang dipasok petani jagung setempat dengan harga Rp.52.000, Agung meminta agar dibentuk Forum Komunikasi Peternak dan Petani Jagung.

“Tolong pemerintah daerah dapat memediasi dan memfasilitasi forum ini,” ujar Agung, yang didampingi Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan Riwantoro.

Ide Agung yang berhasil mempertemukan antara peternak dan petani, tidak hanya disambut gembira kedua pihak, tetapi Bupati Lumajang, Torikqul Haq langsung meresponnya.

“Saya sangat senang pada hari ini, karena kita akan segera bentuk Forum Komunikasi Peternak dan Petani Jagung,” ujar Bupati Lumajang, Torikqul Haq.

Recent Posts

Dissenting Opinion dari Tiga Hakim MK, DPR: Perlunya Perbaikan Kualitas Pemilu dan Pilkada

MONITOR, Jakarta - Anggota DPR RI Hidayat Nur Wahid menyorti fakta adanya perbedaan pendapat (dissenting…

5 menit yang lalu

Halal Bihalal Dulur Cirebonan, Sejumlah Tokoh Kembali Suarakan Wacana Pembentukan Provinsi

MONITOR, Jakarta - Dulur Cirebonan Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) menggelar acara Silaturahmi dan Halal…

4 jam yang lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi Indonesia Maju

MONITOR, Jakarta - Narasi kritis yang diangkat oleh koalisi partai politik pengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin…

5 jam yang lalu

Fadli Zon: Petani Indonesia Harus Lebih Sejahtera di Tangan Pemimpin Baru

Monitor, Jakarta - Anggota DPR RI Fadli Zon berharap ke depannya pertanian di Indonesia bisa lebih…

5 jam yang lalu

Inisiatif PGN Optimalkan LNG Bantu Kebutuhan Energi Industri Hadapi Risiko Geopolitik

MONITOR, Jakarta - Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menjalankan inisiatif…

8 jam yang lalu

Pertemuan Strategis Indonesia dan Selandia Baru Percepat Protokol Perdagangan Nanas dan Manggis dari Indonesia

MONITOR, Jakarta – Badan Karantina Indonesia dan Ministry for Primary Industries (MPI) Selandia Baru menggelar…

9 jam yang lalu