PERTANIAN

Kementan Berbagi Pengalaman Penanganan Penyakit Zoonosis ke 42 Negara

MONITOR, Denpasar – Sebanyak 42 negara peserta Pertemuan Tingkat Menteri Global Health Security Agenda (GHSA) 2018 Ministerial Meeting melakukan kunjungan ke Balai Besar Veteriner (BB-Vet) Denpasar pada hari ini Kamis (08/11).

Kunjungan lapang (Site Visit) GHSA ini sebagai suatu kehormatan sekaligus kebanggaan tersendiri bagi Indonesia karena pertemuan yang digelar pada tanggal 6-8 November di Nusa Dua, Bali ini merupakan forum tahunan dan tertinggi GHSA antar negara-negara dunia.

Tujuan dari pertemuan tersebut adalah untuk membangun dunia yang aman dari ancaman penyakit menular melalui kerja sama antar negara dengan meningkatkan komitmen untuk mencapai ketahanan kesehatan global, regional, dan nasional sekaligus sebagai bentuk upaya berbagi pengalaman dalam upaya mencegah, mendeteksi, dan merespons cepat berbagai penyakit menular berpotensi wabah.

Pada kunjungan tersebut beberapa negara telah menyatakan ketertarikan dan keinginannya untuk dapat belajar dan bertukar informasi tentang cara kerja dan keberhasilan BB-Vet dalam memitigasi dan menangani beberapa penyakit zoonosis.

BB-Vet Denpasar sendiri merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis dibawah Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian yang mengimplementasikan standar internasional dalam melakukan kegiatan surveilans, investigasi, monitoring, metode, dan pelaporan (peta bencana) di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner.

Dengan kelengkapan laboratorium (lab) di bidang virologi, bioteknologi, bakteriologi, parasitologi, patologi, dan kesmavet (kesehatan masyarakat veteriner) para peserta kunjungan kerja diajak melihat secara langsung proses dan metode kerja lab yang digunakan khususnya yang berkaitan dengan penyakit zoonosis (ditularkan melalui hewan).

Pada kesempatan tersebut, Fadjar Sumping Tjatur Rasa, Direktur Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian menyampaikan, semenjak ditetapkan sebagai Balai Besar, BB-Vet Denpasar telah menerima kunjungan belajar resmi dari berbagai institusi lintas negara, baik lembaga setingkat kementerian, saintifik, akademik, maupun lembaga-lembaga lab dari berbagai penjuru dunia.

Ia katakan bahwa BB-Vet menjadi benteng terdepan dalam tindakan pencegahan, pendeteksian, dan penanggulangan penyakit zoonosis di kawasan Indonesia Tengah yang meliputi wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT). BB-Vet Denpasar telah mengantungi sertifikat ISO-17025 (2008) dan ISO-9001 (2015).

Di Indonesia saat ini terdapat 3 BB-Vet, masing-masing adalah BB-Vet Denpasar, BB-Vet Wates (Jawa Tengah), dan BB-Vet Maros (Sulawesi Selatan) serta Balai Veteriner (BVet) masing-masing di Medan (Sumatera Utara), Bukittinggi (Sumatera Barat), Lampung, Subang (Jawa Barat), dan Banjar Baru (Kalimantan Selatan).

Lebih lanjut Ia jelaskan bahwa BB-Vet Denpasar, menjadi rujukan utama lab nasional untuk penyakit Jembrana (infeksi lentivirus) pada sapi Bali (Bos sondaicus) dan Septicaemia Epizootica: infeksi bakteri di hewan ternak, kerbau, dan babi. BB-Vet Denpasar juga telah, sedang, dan akan melakukan pemusnahan penyakit yang bersumber dari hewan, yaitu: Brucellosis di Pulau Sumba, NTT (2015); Rabies NTB dan Haemoragic septicaemia (2017); Jembrana Bali (2019-2022); dan Rabies Bali (2019-2020).

“Kunjungan kerja delegasi negara anggota dan peserta GHSA Ministerial Meeting 2018 tidak saja penting dalam perspektif kemampuan Indonesia mencegah (prevent), mendeteksi (detect), dan menanggulangi (respond) penyakit yang bersifat zoonosis, tetapi juga menunjukkan penerapan fungsi lab yang signifikan dalam menjaga kesehatan hewan, manusia, serta lingkungan,” ungkap Fadjar Sumping.

Menurutnya, tantangan besar dalam peternakan dan kesehatan hewan yakni meningkatnya kepedulian global terhadap penyakit hewan lintas batas / penyakit menular yang muncul sehingga laboratorium hewan memiliki peran yang sangat penting dalam sistem kesehatan.

“Kapasitas laboratorium merupakan prasyarat untuk respons yang efektif dan efisien terhadap penyakit hewan lintas batas termasuk zoonosis,” kata Fadjar Sumping.

“Kami akan terus tingkatkan kapasitas untuk menyediakan layanan “laboratorium melalui program kesehatan hewan nasional di Indonesia, serta kerjasama dengan mitra pembangunan di tingkat regional,” pungkasnya.

Delegasi GSHA mengapresiasi kesediaan BBVet Denpasar untuk berbagi pengalaman ini dan menurut Menteri Kesehatan Uganda Dr. Jane Aceng, tertarik dengan fasilitas laboratorium milik Indonesia yang sangat baik, menurutnya penerapan biosafety dan biosecurity telah dilakukan sehingga potensi bahaya yang mungkin akan ditimbulkan dapat diantisipasi.

Lebih lanjut, Gluseppe Ruocco, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Italia menyampaikan apresiasi kepada Indonesia yang telah memberikan informasi tentang kesehatan hewan yang sangat bermanfaat.

Recent Posts

Bilateral Meeting, Puan Ajak Parlemen Malaysia Bersama DPR Jadi Penggerak Solidaritas Negara Muslim

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani mengadakan pertemuan bilateral dengan Ketua Dewan Rakyat…

1 jam yang lalu

Forum Muslim Women Parliamentarians OKI Satukan Visi Misi Perjuangkan Pemberdayaan Perempuan

MONITOR, Jakarta - Anggota parlemen perempuan anggota negara-negara Organisasi Islam (OKI) berdiskusi di DPR dalam…

2 jam yang lalu

Prabowo Direncanakan Hadiri Pembukaan Konferensi Uni Parlemen OKI di DPR

MONITOR, Jakarta - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera menyebut…

2 jam yang lalu

Puan Lakukan Pertemuan di Sela PUIC, Tekankan Dukungan Bagi Palestina Hingga Perdamaian Pakistan-India

MONITOR, Jakarta - Hari kedua penyelenggaraan Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) atau…

2 jam yang lalu

Pemerintah Sedia Bus Shalawat Gratis Antar Jemaah 24 Jam Nonstop Selama di Kota Suci

MONITOR, Jakarta - Pemerintah melalui Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyediakan layanan bus…

5 jam yang lalu

Kirab Waisak Potret Perjalanan Spiritual Sejati Umat Buddha

MONITOR, Magelang - Perayaan Tri Suci Waisak 2569 BE Tahun 2025 di Candi Borobudur, Magelang,…

8 jam yang lalu