MONITOR, Jakarta – Memasuki musim penghujan, ternyata sebagian wilayah Ibukota mengalami krisis air bersih. Sedikitnya ada 40 wilayah Jakarta belum mendapatkan akses air bersih. Untuk itu, PAM Jaya menilai perlunya meningkatkan cakupan air bersih.
“Saat ini cakupan air bersih di Jakarta 60 persen. Artinya, 40 persen warga Jakarta yang belum mendapatkan akses (air bersih),” kata Direktur Teknik PAM Jaya, Barca Simarmata, usai peresmian air siap minum PT Palyja di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (7/11).
Adapun 40 persen wilayah yang dinyatakan krisis air bersih ada di dua wilayah di Jakarta, yaitu Jakarta Barat di Kamal, Tegal Alur, dan Pegadungan, serta Jakarta Utara di Kamal Muara, Muara Angke dan Muara Baru.
“Memang prioritas kami ke depan bagaimana pelayanan PAM Jaya bisa menjangkau, terutama di daerah (Jakarta) Utara dan Barat. Daerah yang saat ini sangat membtuhkan air bersih perpipaan,” ujar Barca.
Barca mengatakan, untuk meningkatkan persentase tersebut sedang dilakukan pengajuan ke DPRD DKI Jakarta mengenai percepatan cakupan layanan dan pembangunan instalasi pengelolaan air (IPA).
“Kami sedang mengusulkan pembangunan IPA di Pesanggrahan dan Ciliwung. Kemudian perluasan jaringan pipa sehingga kami bisa dalam empat tahun ke depan meningkatkan cakupan air paling tidak 80 persen,” pungkasnya.
MONITOR, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) program dan…
MONITOR, Jakarta - Data Kementerian Kemaritiman & Investasi tahun 2022 menyebut luas lahan kritis nasional…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol…
MONITOR, Jakarta - Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi III DPR RI melakukan pengecekan persiapan keamanan jelang…
MONITOR, Jakarta – Industri energi di Indonesia saat ini tengah berhadapan dengan trilema energi, yakni…
MONITOR, Jakarta - Pemerintah mengakselerasi sertifikasi halal bagi produk makanan dan minuman di destinasi wisata.…