ULASAN

Saat Prabowo Didemo, Jokowi Asyik Blusukan ke Pasar Tradisional

MONITOR – Sorotan tajam menghiasai aktivitas para calon presiden 2019 pekan kemarin. Kandidat capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menggemparkan rakyat Boyolali lantaran melontarkan pidato sarkas soal akses masuk hotel dan tampang warga Boyolali. Alhasil, Prabowo dibully di media sosial dan mendapatkan demo penolakan oleh rakyat Boyolali.

Sementara itu, di kawasan Banten, kandidat capres nomor urut 01 Joko Widodo tampak santai melakukan aksi blusukannya. Kali ini, ia menyambangi warga-warga di sepanjang pasar Anyar, Tangerang. Jokowi terlihat sangat menikmati dialog santai dengan para pedagang dan pembeli soal harga sembako di pasar.

Menariknya lagi, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengendarai sepeda motor custom untuk menuju ke pasar. Adapun sepeda motor yang ditungganginya adalah Kawasaki W175 beraliran tracker dan berwarna dominan hijau. Ia mengendarai sepeda motor dari sekitar Jalan M.H. Thamrin, Tangerang.

Saat tiba di pasar Anyar, ia mulai berjalan mengunjungi para pedagang, antara lain sayuran, buah-buahan, ayam, telur, hingga daging. Di setiap lapak pedagang yang dikunjungi, Presiden berbincang dengan para pedagang dan bertanya kondisi harga di pasar.

“Yang pertama kita kan ada angka inflasi rendah di bawah 3,5 (persen), saya ingin cek di lapangan. Sama enggak? Setelah cek semua stabil,” ujar Jokowi, Minggu (4/11).

Berdasarkan pengamatannya, beberapa komoditas di pasar harganya stabil. Beberapa bahkan mengalami penurunan, misalnya telur dari Rp30 ribu per kilogram menjadi Rp20 sampai Rp 22 ribu per kilogram. Harga beras bervariasi antara Rp8 ribu sampai Rp12 ribu, tergantung kualitas. Sementara tempe harganya stabil di Rp5 ribu.

“Beli semuanya. Beli petai, tempe, tahu, ikan. Daging Rp120 ribu. Melinjo, cabai Rp30 ribu, padahal kalau naik bisa Rp80 ribu,” lanjutnya.

Menurut Presiden, fluktuasi harga di pasar adalah hal yang biasa. Ia pun berharap tidak ada pihak-pihak yang mengatakan hal yang sebaliknya dengan kondisi harga sebenarnya di pasar.

“Nanti pedagang pasar marah, semua harga stabil enggak berubah. Banyak yang turun, satu dua naik, fluktuatif biasa. Daging naik dikit, telur turun, biasa. Jangan teriak di pasar naik, pedagang pasar marah enggak ada yg beli iya ndak? Malah datang ke mal, supermarket. Jadi kalau ke pasar liat fakta yang ada, harga sampaikan apa adanya,” imbuhnya.

Recent Posts

Menperin Tegaskan Reformasi TKDN Bukan karena Latah dan Tekanan

MONITOR, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa reformasi Tingkat Komponen Dalam Negeri…

6 jam yang lalu

Kisah Pasutri Penjual Sembako yang Belasan Tahun Menabung dan Akhirnya Naik Haji

MONITOR, Jakarta - Di sebuah rumah sederhana di batas Kota Sibolga, aroma minyak goreng dan…

8 jam yang lalu

Acara Delegasi PUIC ke-19, Puan Ajak Parlemen OKI Kolaborasi untuk Masa Depan Dunia yang Lebih Baik

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri jamuan makan malam yang digelar untuk…

9 jam yang lalu

DPR Dorong Pembukaan SP3 Kasus Sirkus OCI, Negara Tak Boleh Abai Saat Rakyatnya Mencari Keadilan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI Gilang Dhielafararez meminta pemerintah melalui kementerian dan…

13 jam yang lalu

Puan Pastikan DPR Siap Jadi Tuan Rumah Peringatan ke-25 Uni Parlemen Negara OKI, Singgung Spirit KAA 1955

MONITOR, Jakarta - DPR RI akan menjadi tuan rumah Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the…

13 jam yang lalu

Reses DPRD 2025, Siswanto Harap Ketua Lingkungan Proaktif Lihat Warganya

MONITOR, Jakarta - Masa reses sidang II tahun 2025 ini benar-benar dimanfaatkan Siswanto untuk memperjuangkan…

14 jam yang lalu