JABAR-BANTEN

Ferry Batara Sesalkan Kepala Daerah Marak Kena OTT KPK

MONITOR, Jakarta – Kepala daerah lagi-lagi menjadi langganan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Berulang kali Operasi Tangkap Tangan (OTT) nyatanya tidak menciutkan nyali mereka untuk korupsi.

Teranyar, kepala daerah yang ditangkap KPK adalah Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra. Dia kena OTT KPK pada Rabu 24 Oktober 2018, karena diduga menerima hadiah atau janji terkait mutasi jabatan, proyek, dan perizinan di Kabupaten Cirebon Tahun Anggaran 2018.

Sunjaya pun menjadi kepala daerah ke-19 yang ditangkap KPK sepanjang tahun 2018. Dan menjadi kepala daerah ke-100 yang ditangani oleh KPK sejak lembaga anti rasuah ini didirikan.

Seminggu sebelumnya, KPK juga menetapkan
Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin. Dia
ditangkap KPK pada Senin, 15 Oktober 2018, setelah diduga menerima suap terkait proyek perizinan proyek pembangunan Meikarta di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

Menanggapi hal itu, Calon Anggota DPR RI Dapil Jawa Barat (Jabar) VI (Kota Depok-Kota Bekasi) dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ferry Batara mengaku miris. Ia merasa prihatin dan menyesalkan maraknya kepala daerah yang terjerat kasus korupsi tersebut.

“Sungguh miris jabatan kepala daerah di Indonesia ini. Jabatan yang harusnya dimanfaatkan untuk mensejahterakan rakyatnya, justru digunakan sebagai kesempatan untuk memperkaya diri dan keluarganya,” tanggap Ferry Batara kepada wartawan, di Cinere, Kota Depok, Sabtu (03/11/2018).

Ketua DPD PSI Kota Depok itu pun mendorong semua pihak untuk bekerja keras memberantas korupsi di Indonesia. Ia mengatakan, korupsi bukan hanya musuh KPK tetapi musuh kita bersama.

Karenanya, Ferry Batara mendukung Keputusan pemerintah yang akan memberikan reward (penghargaan) bagi masyarakat yang melaporkan kasus korupsi sebesar Rp 200 juta. Ia menilai, keputusan pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 43 Tahun 2018 itu sangat positif dan bisa memperkuat KPK.

“Kita berharap dengan adanya kebijakan pemerintah tersebut, masyarakat lebih proaktif dalam mendukung pemberantasan korupsi. Tidak membiarkan lagi, ketika mengetahui kepala daerahnya, atau anggota dewan di daerahnya melakukan tindak pidana korupsi,” pungkasnya.

Recent Posts

RDP Bersama Ojol, Adian: Kejam! Driver Bayar Langganan Agar Dapat Order Tanpa Aturan Jelas

MONITOR, Jakarta - Pengemudi transportasi berbasis aplikasi dibebani biaya berlapis, sehingga semakin menekan penghasilan mereka.…

1 jam yang lalu

147 Ribu Kartu Nusuk Sudah Didistribusikan ke Jemaah Haji 2025

MONITOR, Jakarta - Proses akselerasi pembagian kartu Nusuk terus berjalan. Hingga hari ini, tercatat sudah…

2 jam yang lalu

Bahas EFT, UNPAM Gandeng FITRA adakan Workshop Nasional

MONITOR, Banten - Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Pamulang (UNPAM) Kampus Kota Serang bekerja sama…

6 jam yang lalu

Profil Simon Tahamata, Karier Junior sampai Karier Pelatih!

MONITOR, Jakarta - PSSI resmi mengumumkan penunjukan Simon Tahamata sebagai Kepala Pemandu Bakat (Head of…

8 jam yang lalu

Puncak Haji di Armuzna, Dirjen PHU: Moral Petugas Jangan Sampai Turun

MONITOR, Jakarta - Operasional haji 1446 H/2025 akan segera memasuki fase krusial, yaitu puncak haji…

10 jam yang lalu

Fahri Hamzah Paparkan Program Tiga Juta Rumah Pemerintahan Prabowo di Forum IsDB

MONITOR, Jakarta - Di hadapan para pemimpin negara anggota dan mitra lembaga Islamic Development Bank…

13 jam yang lalu