HUKUM

Rahmat Mirzani Djausal Kecam Eksekusi Mati TKI Tuti Tursilawati

MONITOR, Bandar Lampung – Kabar eksekusi mati Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Tuti Tursilawati (33) asal Majalengka, Jawa Barat, oleh pemerintah Arab Saudi, Senin (29/10), mengoyak hati seluruh masyarakat Indonesia, tak terkecuali Calon Anggota DPRD Provinsi Lampung, Rahmat Mirzani Djausal.

Caleg yang maju dari Partai Gerindra itu mengecam tindakan pemerintah Arab Saudi tersebut. Apalagi, hukuman mati itu dilakukan tanpa ada notifikasi kepada Pemerintah Indonesia terlebih dulu.

“Saya turut berduka atas musibah yang menimpa saudari Tuti di Arab Saudi.
Kasus ini benar-benar pukulan untuk kita sebagai bangsa Indonesia. Karena dilakukan tanpa ada pemberitahuan kepada Pemerintah Indonesia,” kata Mirza saat dimintai tanggapannya, di Kota Bandar Lampung, Rabu (31/10).

Mirza sapaan akrab Rahmat Mirzani Djausal, pun mendesak Pemerintah Indonesia agar melakukan langkah-langkah diplomasi yang signifikan untuk memprotes sikap Pemerintah Arab Saudi tersebut.

Mirza menilai, sikap Arab Saudi itu tidak hanya mengkhianati penghormatan atas hak hidup seseorang, tetapi juga mengingkari tata krama diplomasi internasional mengenai Mandatory Consular Notification.

“Sebagai bangsa yang merdeka, kita hargai aturan mereka. Tetapi dalam kasus Tuti ini, pemerintah Arab Saudi telah melakukan pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia. Karena setahu saya, Tuti tidak bersalah. Kita berharap pemerintah bertindak tegas merespon masalah ini,” tegas Mirza.

Tuti sendiri dijatuhi hukuman mati pada 2011 atas dakwaan pembunuhan berencana terhadap ayah majikannya, Suud Mulhak Al Utaibi, setahun sebelumnya, tepatnya 11 Mei 2010.

Berdasarkan keterangan orang tua Tuti, Iti Sarniti menuturkan bahwa anaknya tidak berniat membunuh Suud Mulhak Al Utaibi, melainkan untuk membela diri karena hendak dilecehkan.

Begitupun menurut Nisma Abdullah, aktivis Aliansi Tolak Hukuman Mati, saat menggelar jumpa pers di DPR pada 2011 lalu. Ia mengatakan apa yang dilakukan oleh Tuti terhadap Suud tersebut merupakan puncak dari kemarahannya karena selalu dilecehkan secara seksual.

Recent Posts

Kolaborasi KKP-Kemendes PDT Sukseskan Program MBG dan Swasembada Pangan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan bersinergi dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal…

2 jam yang lalu

Menteri Agama Serahkan Barang Gratifikasi ke KPK

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama diwakili Tenaga Ahli Menteri Agama, Muhammad Ainul Yakin, menyerahkan barang…

2 jam yang lalu

Besok Nyoblos Bareng Mega, Puan Ingatkan Pilkada Jurdil: Rakyat Harus Merdeka Memilih

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan agar Pilkada serentak 2024 yang akan…

2 jam yang lalu

Gandeng Investor, Pertamina Tetapkan Pemenang Pertamuda Seed and Scale 2024

MONITOR, Surabaya - PT Pertamina (Persero) menetapkan secara resmi pemenang "Pertamuda Seed and Scale 2024"…

3 jam yang lalu

Resmikan PUN Jembrana, Menteri Maman Harap Pedagang Naik Kelas

MONITOR, Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman meresmikan Pasar Umum Negara (PUN),…

4 jam yang lalu

Kabar Gembira! Wamenag Ungkap Prabowo Janji Akan Naikan Honor Setiap Guru

MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo HR Muhammad Syafi’i menghadiri peringatan Hari Guru…

6 jam yang lalu