Sabtu, 23 November, 2024

Kabar Penculikan Anak bikin Resah Emak-emak

MONITOR, Jakarta – Masyarakat yang tinggal di kawasan Jabodetabek saat ini sedang resah. Pasalnya, kabar penculikan anak merebak dan viral di media sosial, seperti grup Whatsapp, dan Facebook.

Apalagi pesan itu diperkuat dengan foto-foto yang diduga sebagai bukti terjadinya penculikan. Untuk meredam hal itu, kepolisian langsung bergerak cepat dengan menyelidiki kebenaran kabar tersebut.

Dan terbukti pesan singkat penculikan anak yang sering hilir mudik di percakapan grup media sosial ini adalah hoaks atau berita bohong.

Karena beberapa berita hoaks penculikan anak telah menyebar di tengah masyarakat, maka diimbau khususnya para ibuagar tidak begitu saja percaya dengan isu tersebut. Meski demikian, sikap waspada dibutuhkan.

- Advertisement -

Beberapa berita hoaks tentang penculikan anak antara lain terjadi di Kota Bandar Lampung, Jumat 26 Oktober 2018. Tiga orang perempuan sempat diperiksa polisi, namun tidak terbukti melakukan tindakan penculikan anak.

Kemudian berita soal enculikan siswa SD Al Khairiyah Cilodong. Pesan berantai melalui aplikasi percakapan whatsapp tersebar dengan menyebutkan bahwa pelaku penculikan menggunakan mobil. Polisi telah meminta keterangan saksi bahwa berita itu tidak benar atau hoaks.

Kabar lainnya adalah sebuah foto seorang bocah tergeletak di rumput tanpa bagian organ dalam tubuhnya. Viral di aplikasi pesan singkat, WhatsApp yang berisi foto bocah yang hanya tersisa tulang dibalut sedikit kulit dan kepala saja di Depok. Pihak kepolisian menyatakan bahwa pesan singkat tersebut hoaks. Sehingga masyarakat diminta untuk tidak khawatir, namun tetap waspada.

Penculikan siswa SMP Cipinang Muara, Jakarta Timur, juga menjadi berita yang tak kalah heboh. Beredar video CCTV seorang pria diduga penculik siswi SMP. Namun, polisi menyebut itu bukanlah penculikan melainkan penipuan bermodus pinjam HP.

Terakhir adalah penculikan anak di Bintaro. Seorang perempuan diamankan karena diduga mencoba menculik anak-anak. Polisi lalu melakukan assessment dan perempuan itu ternyata mengalami gangguan jiwa.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER