MONITOR, Jakarta – Stunting atau fenomena gizi buruk dikalangan balita menjadi PR besar yang harus diselesaikan pemerintah. Namun belakangan, Kementerian Kesehatan merilis angka stunting di Indonesia semakin menurun.
Bahkan sesuai data Badan Pusat Statistik (BPK) pada 2013, angka penderita stunting mencapai 37,2% kini turun menjadi 30,8%. Menteri Kesehatan Nila Djuwita Moeloek mengakui, tugas Kementerian Kesehatan saat ini memang melakukan intervensi spesifik sampai terjadi perubahan perilaku.
“Jadi memang ini tugas tidak hanya memberikan makanan tambahan ataupun memberikan juga tablet tambah darah mulai dari remaja, tetapi kami juga harus intervensi sensitif yaitu kita memerlukan akses air bersih, kita memerlukan sanitasi,” ujar Menkes saat konferensi pers 4 Tahun Jokowi-JK, Selasa (23/10) kemarin.
Nila juga menyampaikan, Kementerian Kesehatan juga terlibat aktif dalam pencegahan stunting di daerah-daerah melalui Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dengan melibatkan tim penggerak PKK agar terjadi pergerakan ekonomi di daerah.
Lebih jauh, Nila mengatakan, bahwa sejak tahun 2015 hingga saat ini angka kematian ibu melahirkan dan bayi yang baru lahir terus menunjukkan kecenderungan penurunan.
“Ini merupakan hasil adanya program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) yang masuk dalam cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang kini semakin merata,” ujarnya.
MONITOR, Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional atau International Criminal Court (ICC) mengeluarkan surat penangkapan bagi…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Prof. Dr. Ir. Rokhmin…
MONITOR, Jakarta - Perlindungan hukum bagi pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi perhatian penting di tengah…
MONITOR, Jakarta - Pada momentum hari guru nasional 2024, JPPI merasa penting untuk menyoroti secara…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama RI Nasaruddin Umar bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi II DPR RI Zulfikar Arse Sadikin menanggapi adanya usulan…