ULASAN

Pro Kontra Pembakaran Bendera Berlambang Tauhid

MONITOR – Momentum peringatan Hari Santri tercoreng. Sekelompok anggota Banser Nahdlatul Ulama di Garut melakukan aksi nekat yakni membakar sebuah bendera berwarna hitam. Bendera yang bertuliskan kalimat tauhid itu spontak dibakar, karena diyakini milik eks ormas HTI.

Tak butuh waktu lama, aksi yang terekam video berdurasi 02.05 menit itu viral di lini media sosial. Protes keras pun menghujani kelompok Banser Garut. Umat Islam marah, mereka tersinggung dan mendesak agar badan otonom Nahdlatul Ulama (NU) itu meminta maaf ke publik.

Kejadian ini pun ditanggapi Ketua Umum GP Ansor Cholil Yaqut Chomas. Bukan meminta maaf, ia justru membela tindakan yang dilakukan anggota Banser Garut. Gus Yaqut, demikian sapaan akrabnya, meyakini tindakan Banser membakar bendera tersebut tak lain untuk menyelamatkan simbol-simbol agama Islam.

Kata Yaqut, bendera tersebut lebih baik dibakar daripada ada pihak lain yang menaruh di tempat yang tidak semestinya. “Membakar bendera yang ada tulisan kalimat tahuid tersebut, hemat saya, teman-teman ingin memperlakukan sebagaimana jika mereka menemukan potongan sobekan mushaf Al-quran,” ujar Yaqut berdalih.

Nasi telah menjadi bubur. Kemarahan umat Islam aliran lainnya tak terbendung. Mereka mengecam keras aksi pembakaran yang dilakukan barisan Banser. Bahkan, sebagian anggota Front Pembela Islam (FPI) melaknat tindakan itu dan menyebut gaya Banser mirip kader PKI.

Akibat pembakaran tersebut, netizen di dunia maya bahkan ramai-ramai menaikkan tagar #BubarkanBanser. Tagar tersebut tidak saja berisikan kecaman terhadap aksi pembakaran, melainkan merekam kemarahan netizen. Ekspresi kemarahan netizen juga terekam melalui beberapa video. Hingga hari Rabu, 23 Oktober 2018, tagar #BubarkanBanser tercatat mencapai jumlah 43.595 tweet.

Reaksi berlebihan oleh masyarakat pun menuai tanggapan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Waketum MUI Zainut Tauhid Saadi mengatakan pihaknya meminta agar peristiwa pembakaran bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) tidak dipermasalahkan, apalagi hingga menuduh seperti Partai Komunis Indonesia (PKI). Zainut juga menyatakan peristiwa tersebut tak perlu dibesar-besarkan.

“Jadi menurut hemat kami hal tersebut tidak perlu dipermasalahkan, apalagi ditanggapi secara emosional dengan menggunakan kata-kata yang kasar seperti melaknat, mengatakan biadab dan menuduh seperti PKI,” ucap Zainut.

Namun berbeda halnya dengan Muhammadiyah. Melalui pernyataan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, aksi yang dilakukan Banser Garut dinilai sudah kebablasan. Peristiwa tersebut bahkan seharusnya tidak terjadi.

“Bagaimanapun juga yang dibakar itu adalah kalimat syahadat yang sangat suci dan mulia,” tegas Abdul Mu’ti.

Mu’ti pun menilai, bentuk ekspresi nasionalisme yang dilakukan anggota Banser Garut keliru. Menurutnya, tidak laik untuk membakar bendera yang bertuliskan kalimat tauhid atau thayyibah.

Recent Posts

Targetkan Predikat Unggul, Prodi HES Fakultas Syariah UIN Jember Gelar Asesmen Lapangan

MONITOR, Jakarta - Program Studi Hukum Ekonomi Syariah (HES) Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Kiai…

41 menit yang lalu

Kemenag dan Kominfo Siapkan Program Guru Cakap Digital bagi Ratusan Ribu GTK Madrasah

MONITOR, Jakarta - Direktorat Guru dan Tenag Kependidikan (GTK) Madrasah menjalin kerja sama dengan Kementerian…

2 jam yang lalu

Kabar Baik bagi Eksportir, BPJPH-Saudi Halal Center SFDA Sinergi Saling Pengakuan Standar Halal

MONITOR, Jakarta - Kabar baik bagi para pelaku usaha dan eksportir. Pemerintah Indonesia dan Pemerintah…

2 jam yang lalu

Kendalikan Penyakit Arbovirus, DPR Dukung Pengembangan Vaksin Arboviral

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena bersama Menteri…

5 jam yang lalu

BPJS Ketenagakerjaan Catat Hasil Investasi Kuartal I-2024 Senilai Rp 12,31 Triliun

MONITOR, Jakarta - Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan menyampaikan angka tersebut sudah memenuhi 22,36% dari total…

7 jam yang lalu

Tampil di Designed Giftionery Taiwan, Produk Dekorasi Rumah Indonesia Catatkan Potensi Transaksi Rp4,73 Miliar

MONITOR, Jakarta - Produk-produk dekorasi rumah Indonesia berhasil mencatatkan potensi transaksi sebesar USD 295,74 ribu…

8 jam yang lalu