Jumat, 19 April, 2024

Gelar Mubes Lanjutan, Ormas Betawi: Kemarin Cacat Hukum

MONITOR, Jakarta – Organisasi Masyarakat (Ormas) Betawi gelar Musyawarah Besar (Mubes) VII lanjutan di Candi Bentar, Putri Duyung, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (21/10/2018) kemarin.

Ketua Steering Commite (SC), Edwan Hamidy, mengatakan Mubes (Musyawarah Besar) VII ini merupakan kelanjutan dari Mubes yang digelar di Balaikota dan Hotel Twin pada tanggal 1-2 September 2018 lalu.

“Mubes ini digelar karena Majelis Tinggi (MT) sebagai penanggung jawab Bamus melihat Mubes yang kemarin cacat hukum alias tidak sah,” katanya kepada wartawan di lokasi Mubes.

Edwan juga mengatakan Mubes VII di Putri Duyung, Ancol, Jakarta Utara akan dihadiri seluruh Ormas Betawi yang ada dalam naungan Bamus Betawi. “Sejauh ini, 98 Ormas yang kita undang menyatakan siap hadir, untuk lebih jelasnya nanti anda lihat saja di daftar hadir,” jelasnya.

- Advertisement -
Organisasi Masyarakat (Ormas) Betawi gelar Musyawarah Besar (Mubes) VII lanjutan di Candi Bentar, Putri Duyung, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (21/10/2018)

Selain Ormas, Mubes ke-VII ini juga dihadiri tokoh-tokoh Bamus dan para sesepuh Betawi, diantaranya, Ridwan Saidi, Lutfi Hakiem, Nachrowi Ramli, Harianto Badjuri (HB) dan lain-lain.

Tak hanya itu, untuk menjaga kemurnian Nasab Keturunan Keluarga Besar Betawi, Bamus akan bentuk lembaga nasab. Nantinya, lembaga ini bertugas memberikan legitimasi, baik dalam pengunaan nama dan juga gelar abang dan mpok.

”Nantinya, lembaga ini akan bertugas melegitimasi Keluarga Besar Keturunan Betawi dan juga melegitimasi warga diluar keluarga Betawi untuk mendapatkan gelar kehormatan,” ujar Ketua Umum Bamus Betawi, Zainuddin,

Oding, panggilan akrab Zainuddin juga mengatakan, keturunan Betawi saat ini sudah banyak tersebar di seluruh Indonesia dan juga di luar negeri, lembaga ini akan melegitimasi dan menyatukan kembali.

Selain itu, kata Oding, seiring dengan terbitnya Perda dan peraturan perundang-undangan tentang pengakuan Ormas kedaerahan, maka Bamus Betawi menjadi sangat seksi. Sehingga pihak-pihak luar yang takut ditinggal, mengaku-ngaku sebagai orang Betawi.

“Lembaga Nasab Betawi ini menjadi sangat penting, karena Ketua Umum, Sekjen dan Majelis Adat Masyarakat Betawi harus murni berdarah betawi,” tutur Oding.

Oleh karena itu, lanjutnya, Mubes VII ini dimaksudkan untuk mengembalikan dan menegakkan marwah Betawi seutuhnya.

Sementara itu, mantan Kasatpol PP DKI Jakarta Harianto Badjuri, mendukung penuh Mubes VII di Putri Duyung, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (21/10) kemarin.

HB panggilan akrab penasehat FBR (Forum Betawi Rempug) ini mengatakan, Mubes Ancol ini untuk meluruskan serta menegakkan marwah adat Betawi.

“Orang Betawi harus sekolah, orang Betawi harus pintar, orang Betawi bisa jadi jenderal, bisa jadi gubernur, syaratnya harus sekolah,” ujar Harianto Badjuri.

HB yang juga anggota Dewan Kehormatan Masyarakat Madura Bersatu Bugis Makasar ini berpesan, orang Betawi tidak boleh takut melaksanakan Mubes VII.

“Mubes ini yang benar, orang Betawi harus berani melawan kedzoliman,” tegasnya.

Bamus Betawi organisasi kedaerahan, bukan ormas massa, OKP, LSM apalagi partai. Bamus Betawi organisasi yang harus mengedepankan guyub, menghormati orang tua, silsilah dan tokoh adat.

“Ketua Umum Bamus itu harus orang Betawi asli, bukan penyusup yang silsilah kebetawiannya tidak jelas,” pungkas HB.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER