MONITOR, Palembang – Hari ini, Selasa (16/10/2019), diperingati sebagai Hari Parlemen Indonesia. Keberadaan lembaga parlemen di Indonesia mempunyai sejarah yang panjang mulai dari terbentuknya Volksraad era Hindia Belanda, KNIP era baru merdeka, hingga struktur parlemen yang ada seperti sekarang ini.
Benny Martaha Benyamin Tatung, Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPR RI periode 2019-2024 daerah pemillihan Sumatera Selatan (Sumsel) II turut merefleksikan peringatan ini.
“Sejarah pembentukan parlemen di Indonesia adalah sejarah perjuangan mewujudkan keadilan, berteriak melawan penjajahan. Ini yang harus kita tanamkan,” ungkap pria yang akrab disapa Benny Tatung ini.
Benny menyayangkan produktivitas DPR RI akhir-akhir ini yang menjadi sorotan banyak pihak. Di tengah-tengah suasana politik yang penuh dinamika, produk legislasi parlemen kita juga terlihat lesu.
“Problem mendasar dari parlemen kita saat ini ialah minimnya produk legislasi yang dilahirkan. Data Formappi tahun 2017 kemarin misalnya, malah menyebutkan DPR hanya menghasilkan 6 Undang-Undang dari 52 RUU yang ada,” ujar mantan Ketua Tim Penerbit Buku Sumsel Membangun ini.
Karena itu ia menegaskan salah satu tujuannya maju dalam pencalonan DPR RI ialah untuk berjuang memperkuat peran parlemen Indonesia.
“Saya mengajak semua pihak untuk sama-sama memperbaiki ini. Zaman terus berkembang, sebuah negara tentu harus tanggap membuat aturan atau Undang-Undang yang sesuai dengan tantangan zaman tersebut,” pungkas Benny.
