MEGAPOLITAN

PDIP Sebut Program Anies soal Becak Tak Manusiawi

MONITOR, Jakarta – Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta tetap bersikukuh untuk menolak kebijakan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, yang akan melegalkan becak beroperasi di Ibukota. Kader Partai Banteng Moncong Putih ini bahkan menyebut kebijakan Anies tersebut sangat menyesatkan.

Anggota Fraksi PDIP, Merry Hotma, menyebut kebijakan Gubernur Anies untuk melegalkan becak merupakan kebijakan yang menyesatkan. Pasalnya kebijakan ini mengajak seseorang bekerja tanpa ada kepastian hukum.

“Pengadaan becak menyesatkan, karena tak manusiawi. Terlebih kebijakan tersebut mengajak orang bekerja tanpa ada kepastian hukum,” ujar Wakil Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bampeperda) DPRD DKI Jakarta itu.

Menurut Merry, PDIP menolak becak di legalkan di Jakarta bukan hanya tak manusiawi, melainkan bertentangan juga dengan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang ketertiban umum. Sebab, keberadaan becak di Jakarta kini sudah dilarang.

“Jadi wajar dong kalau kebijakan Anies ini pro kontra,” tegasnya.

Ditempat yang sama, Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, William Yani pun mengatakan, kalau kebijakan Anies melegalkan becak di Jakarta perlu dipertimbangkan kembali. Sebab menurut Yani, sebagian besar warga Jakarta menyatakan tidak setuju jika becak kembali beroperasi di Jakarta. Hal tersebut diketahui saat reses kerja anggota DPRD DKI Jakarta.

“Dalam reses yang saya lakukan, sebanyak 99 persen warga yang dimintai pendapatnya, mengatakan tidak setuju becak beroperasi lagi,” kata William Yani saat Refleksi Satu Tahun Kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan di Fraksi PDIP, Gedung DPRD DKI, Senin (15/10).

Dalam kesempatan ini Fraksi PDIP DKI menyoroti 6 program dari Pemprov DKI yang dianggap tidak maksimal. Program tersebut adalah target OK OCE tak terpenuhi, OK Otrip (atau sekarang bernama Jak Lingko) dengan segudang kendala, hingga tidak ada solusi rumah untuk warga miskin (rumah DP Rp 0).

Selanjutnya, sejumlah program yang turut menjadi sorotan adalah naturalisasi sungai, pengoperasian becak kembali yang menuai pro dan kontra hingga evaluasi kinerja pelayanan publik.

Recent Posts

Hadiri Peresmian Usaha Klien, Advokat Dendy Finsa ingatkan Sinergi Dunia Hukum dan Bisnis

MONITOR, Jakarta - Advokat yang juga Managing Partner DZ Finza Law Firm, H. Dendy Zuhairil…

8 jam yang lalu

Tinjau Bendungan Jragung, Menteri PU Instruksikan Percepat Pembangunan Daerah Irigasi

MONITOR, Semarang - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo meninjau pembangunan Bendungan Multifungsi Jragung di…

10 jam yang lalu

Analis Intelijen Apresiasi Pengamanan Nataru 2024/2025

MONITOR, Jakarta - Analis intelijen, pertahanan dan keamanan, Ngasiman Djoyonegoro menyampaikan apresiasinya atas kerja sinergi…

10 jam yang lalu

71.424 Peserta Lolos Seleksi PPPK Kemenag 2024

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama hari ini mengumumkan hasil akhir seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian…

11 jam yang lalu

IKA PMII Lebak Siap Sinergi dengan Pemerintah Daerah Sukseskan Pembangunan Manusia

MONITOR, Rangkasbitung - Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Kabupaten Lebak menggelar Halaqoh…

14 jam yang lalu

Masyarakat Keluhkan Kenaikan Biaya Haji 2025, DPR Minta Pemerintah Pertimbangkan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI Wahidin Halim, menilai selama masa reses kali ini,…

20 jam yang lalu