Sekelompok emak-emak mendatangi memberikan dukungan kepada Prabowo-Sandi
MONITOR, Jakarta – Kantor Sekertariat Nasional (Seknas) pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, di Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Sabtu (13/10) sore, ramai didatangi emak-emak berjilbab.
Kedatangan emak-emak yang tergabung Ikatan Guru Ngaji Indonesia (IGNI) DKI Jakarta ternyata untuk mendoakan pasangan calon presiden nomor urut 02, Prabowo-Sandi untuk jadi presiden 2019.
“Kami datang kesini hanya untuk mendoakan Pak Prabowo-Sandi agar bisa terpilih jadi presoden di Pileg 2019,” ungkap Ketua IGNI Nurtini kepada MONITOR.
Tak hanya mendoakan, kata Nurtini, IGNI mendeklarasikan diri mendukung Prabowo-Sandi.
Kehadiran 500 orang IGNI pun disambut Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno. Kepada emak-emak guru pengajian ini, Sandi mengajak emak-emak pengajian untuk tetap konsisten membaca Alquran dan mengajakan ngaji.
“Terimakasih Ibu-ibu sudah datang kesini untuk mendoakan saya. Namun saya ingin ibu-ibu tetap serius untuk mengajar ngaji. Untuk nyoblos itu urusan nomor 2,” terang Sandi.
Sementara itu ditempat yang saman Ketua Badan Pemenangan Daerah (BPD) DKI, Mohamad Taufik, menyampaikan apresiasi atas dukungan IGNI Ibu Kota. Apalagi, mereka merupakan garda terdepan dalam membina mental bangsa, khususnya generasi muda.
“Sudah tepat ajari anak-anak kita untuk paham Alquran, karena itu dasar untuk menilai mana yang buruk dan tidak,” ungkap Taufik.
Di sisi lain, Taufik pun mengajak, IGNI yang mayoritas anggotanya emak-emak ini untuk turut mengawal proses pemilihan di tempat pemungutan suara (TPS), 17 April 2019, selain menyosialisasikan Prabowo-Sandi. Sebab, TPS merupakan salah satu titik rawan kecurangan saat “pesta demokrasi”.
“Kalau Emak-emak yang jaga TPS, yang mau curang juga takut,” Kata Taufik.
Ketua DPD Partai Gerindra Jakarta ini pun mengatakan, agar pengawalan proses pencoblosan optimal, pihaknya menyarankan ibu-ibu masak untuk keluarganya pada sore hari, usai TPS tutup. Bahkan, masak untuk sarapan pada malam sebelumnya.
“Kasih tahu suaminya, ini namanya jihad politik supaya bangsa berubah. Siapa yang ubah? Emak-emak. Jadi, 2019 jihad politiknya emak-emak,” pungkasnya.
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina, menyoroti kondisi pendidikan di…
MONITOR, Jakarta - Ada satu hal yang kerap terulang dalam sejarah politik Indonesia yaitu regulasi…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar meresmikan Masjid Raya Al Bakrie di Bandar Lampung,…
MONITOR, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita telah meresmikan kebijakan baru terkait Tingkat Komponen…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar meminta penyuluh lintas agama untuk menjadi duta perdamaian…
MONITOR, Jakarta - Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen TNI Richard Tampubolon bersama Kepala Jaksa…