MONITOR, Jakarta – Indonesia berhasil melewati raihan 16 emas yang dijadikan target Asian Para Games 2018. Total emas yang dikoleksi kini telah mencapai 23 emas. Ini adalah raihan terbanyak sepanjang keikutsertaan Indonesia di Asian Para Games.
Indonesia hanya meraih 1 (satu) emas pada Asian Para Games ke-I di Guangzhou, Tiongkok pada 2010. Jumlah tersebut meningkat menjadi 9 (sembilan) emas pada Asian Para Games ke-II di Incheon, Korea Selatan pada 2014.
“Raihan ini adalah sebuah sejarah baru bagi Indonesia. Kita harus berbangga atas prestasi luar biasa ini. Terima kasih saya ucapkan kepada seluruh atlet yang telah bekerja keras, tim pelatih dan official yang membantu para atlet tanpa kenal lelah, juga Chief de Mission Armin Syah yang terus mengawal persiapan. Tak lupa terima kasih saya ucapkan kepada psikolog yang setia menemani untuk menjaga semangat para atlet,” kata Menpora Imam Nahrawi, Kamis 11 Oktober 2018.
Menpora optimistis jumlah emas Indonesia bisa terus bertambah mengingat masih banyak nomor yang akan dipertandingkan di sisa hari penyelenggaraan. Apalagi, ada banyak hasil yang telah melampaui target.”Tenis Meja sebenarnya hanya ditarget dua emas, tetapi ternyata bisa mendapatkan empat. Catur juga melebihi target empat emas yang ditetapkan,” kata Menpora.
“Untuk Lawn Bowl kita tidak berikan target karena merupakan olahraga baru. Namun, keuntungan sebagai tuan rumah berupa waktu adaptasi di venue pertandingan membuat persiapan kita lebih matang dibanding negara lain. Hasilnya, kita mendapatkan empat emas,” lanjutnya.
Momen bersejarah lain terjadi di cabang olahraga atletik nomor lari 100m putri T13. Putri Aulia memecahkan rekor Asian Para Games dengan catatan waktu 12,49 detik. Ia melampaui catatan waktu 13,13 detik milik pelari China, Lin Zhu.
Kemenangan tersebut semakin istimewa karena seluruh medali di nomor lari 100m putri T13 disapu bersih oleh Indonesia. Aulia Putri menyanyikan Indonesia Raya bersama dengan dua rekannya, yaitu Endang Sari Sitorus Ni (perak) dan Made Arianti Putri (perunggu).