MONITOR, Jakarta – PT Pertamina (Persero) menyabet 11 penghargaan untuk 8 kategori dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada malam Penganugerahan Penghargaan Subroto Tahun 2018. Penyerahan penghargaan dilangsungkan sekaligus dalam rangka memperingati Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-73 yang jatuh pada tanggal 28 September 2018.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito, menyatakan rasa syukur dan apresiasi yang tinggi atas berbagai penghargaan yang diraih Pertamina pada ajang bergengsi ini. Pada Penghargaan Subroto kali kedua ini, penghargaan yang diterima Pertamina mengalami peningkatan cukup signifikan.
“Alhamdulillah, tahun kedua Penghargaan Subroto, berbagai Unit Operasi dan Anak Usaha Pertamina berhasil menyabet penghargaan tertinggi di berbagai bidang dan kategori. Total kita meraih 11 penghargaan dari tujuh kategori pada bidang Keselamatan Minyak dan Gas Bumi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lindungan Lingkungan Panas Bumi, Efisiensi Energi serta Gedung Hijau,” ujar Adiatma.
Adiatma memaparkan, untuk Penghargaan Bidang Keselamatan Minyak dan Gas Bumi diraih oleh Refinery Unit (RU) VI Balongan dan PT Badak NGL (kategori Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha V), RU III Plaju (kategori Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha IV), Pertamina EP Exploration & New Discovery Project (kategori Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha III) dan Pertamina Hulu Energi serta Pertamina EP Asset 4 Field Poleng dan Kepala Teknik BOB Bumi Siak Pusako – PT Pertamina Hulu (kategori (Patra Nirbhaya Karya UtamaAdinugraha II).
Pertamina juga meraih penghargaan bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lindungan Lingkungan Panas Bumi untuk kategori Bidang Lindungan Lingkungan Panas Bumi pada wilayah Kerja Non Produksi yang diraih PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) , Proyek Karaha Bodas.
Penghargaan juga diterima RU IV Cilacap untuk kategori Bangunan Gedung yang dinilai juri sebagai salah satu gedung hijau atau ramah lingkungan.
Sementara itu, penghargaan bidang Efisiensi Energi diraih TBBM Rewulu, Yogyakarta untuk kategori Manajemen Energi Pada Industri Kecil dan Menengah serta untuk kategori Inovasi Khusus Pada Industri diraih PT PHE ONWJ & PT Badak NGL.
“Berbagai penghargaan yang diraih menunjukkan bahwa Pertamina sangat ketat dalam menerapkan Health Safety Security Environment (HSSE), kita telah komitmen tidak ada toleransi, Zero Tolerance untuk HSSE,” imbuh Adiatma.
Selain zero tolerance, lanjut Adiatma, Pertamina juga terus melakukan efisiensi di berbagai bidang, karena salah satu kunci kesukseskan bisnis Migas masa depan adalah efisiensi dan inovasi. Dua hal ini harus menjadi landasan Pertamina sebagai BUMN dalam menjalankan bisnisnya menuju perusahaan kelas dunia.
Penghargaan Subroto pertama kalinya diinisiasi oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan pada tahun 2017. Penghargaan ini diberikan dalam rangka memperingati Hari Jadi Pertambangan dan Energi yang diperingati setiap tanggal 28 September. Nama penghargaan ini diambil dari nama Prof Subroto yang menjabat Menteri ESDM pada tahun 1978-1988. Prof Subroto lahir pada 19 September 1923 dan dikenal sebagai salah satu tokoh nasional yang memajukan energi di Indonesia.
MONITOR, Jakarta - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) akan membentuk klasterisasi UMKM melalui pembentukan holding UMKM…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Arif Rahman mendukung adanya peningkatan anggaran untuk Kementerian…
MONITOR, Indramayu - Pertamina, melalui Subholding Gas dan entitas usahanya PT Pertamina Gas, melanjutkan komitmennya…
MONITOR, Banjarmasin - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran) melakukan kunjungan kerja maraton ke…
MONITOR, Jakarta - Menyambut libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, PT Jasa Marga (Persero)…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Arif Rahman, mengkritisi implementasi kebijakan Penangkapan Ikan…