MONITOR, Bogor – Ditjen Hortikultura mengadakan Rapat Koordinasi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) bertempat di Bogor 26 – 28 September 2018. Kegiatan ini bertemakan “Pengembangan dan Pemutakhiran Informasi Publik pada Website Ditjen Hortikultura”.
Membuka acara, Sekretaris Ditjen Hortikultura Liliek Srie Utami menyampaikan bahwa sumber daya manusia (SDM) menjadi unsur penting guna memajukan website Ditjen Hortikultura sehingga menjadi penting untuk memunculkan petugas yang well informed.
“Apakah yang membesarkan website kita? Apakah uang, fasilitas? Atau unsur manusianya? Kita sadari bahwa ini dikarenakan terbatasnya petugas. Kita perlu sering meng – update web dengan bermacam informasi. Petugas website haruslah orang yang yang rajin membaca”, papar Liliek.
Terkait penilaian PPID, Ditjen Hortikultura perlu berbenah diri. Banyak konten dan perbaikan data pada website yang perlu diperbaiki. Konten utama yang perlu diperbaiki di antaranya memasukkan Daftar Informasi Publik (DIP) terbuka dan tertutup. Kedua jenis DIP ini perlu dimutakhirkan sejalan dengan kebutuhan data dan informasi.
“Dulu Ditjen Tanaman Pangan pernah mengalami permasalahan yang cukup unik. Tersebarnya data yang belum terkumpul dengan baik, belum terdapatnya _counter_ pelayanan yang baik menjadi PR yang harus diselesaikan”, jelas Safta Wijaya, pengelola PPID Ditjen Tanaman Pangan.
Dirinya menerangkan, guna mencapai fungsi terdepan dalam pelayanan, setidaknya dibutuhkan komitmen yang kuat dari semua elemen. Setiap petugas PPID perlu memahami keseluruhan isi Pasal 17 Undang – Undang Keterbukaan Informasi Publik. Demikian di dalamnya _Standar Operational Procedure_ (SOP) yang mengikat pemohon informasi dan petugas PPID.
Setiap penanya atau pemohon informasi yang datang perlu singgah terlebih dahulu ke PPID. Portal PPID menjadi bank data siapapun yang datang dan mencatat kebutuhan pertanyaan dan informasi masyarakat.
Pemanfaatan website termasuk portal PPID sebagai sumber informasi yang absolut, aman dan terpercaya menjadi salah satu kunci pelayanan bagi pemerintah. Masyarakat tidak diombang ambingkan informasi hoax di luar karena menerima langsung informasi valid dan resmi melalui situs pemerintah. Guna mencapai ini, perlu kerja sama Tim PPID beserta Tim Website.
“Jika selama ini ada kesan banyak ‘pintu masuk’ yang membingungkan, maka sekarang saatnya membuat layanan yang sederhana dan memudahkan pengunjung”, jelas Rico Simanjuntak, Kasubbag Hukum dan Humas dalam diskusi antar unit Eselon II.
Pengintegrasian konten website berikut media sosial menjadi proyek besar ke depan.
“Kita semua memiliki misi yang sama untuk memajukan website Ditjen Hortikultura. Agenda terpenting selanjutnya ada wacana website satu ‘pintu’, menyiapkan petugas pengelola, menyiapkan SK Tim, pembagian tugas antara Tim PPID beserta Tim Website”, jelas Widhiyanti Nugraheni, Kasubbag Sub Bagian Data dan Informasi.
Menurutnya, tugas besar ini mencakup banyak hal terkait data hortikultura yang akan disajikan, baik data makro maupun mikro sehingga user bisa memperoleh informasi terkait hortikultura secara komprehensif. Website Ditjen Hortikultura perlu tampil terdepan dalam pelayanan informasi dan dokumentasi .
