PERBANKAN

Heboh Kasus Pembobolan 14 Bank dengan Kerugian Rp 14 Triliun

MONITOR, Jakarta – Seorang Pengusaha Pemilik Perusahaan Pembiayaan Columbia (PT Columbindo Perdana), Leo Chandra tengah menjadi sorotan karena terlibat pembobolan kredit perbankan. Tidak tanggung-tanggung, total kerugian ditaksir mencapai Rp 14 triliun. Leo pun kini harus mempertanggung jawabkan perbuatannya. Ia sendiri telah menyerahkan diri ke Bareskrim Polri pada Kamis (27/9).

Besarnya potensi kerugian yang diakibatkan, hampir dipastikan kasus ini akan menyeret banyak pihak termasuk perbankan nasional atau BUMN yang tidak jeli menyalurkan kreditnya bahkan tidak menutup kemungkinan adanya kongkalingkong yang sudab berlangsung lama dengan orang dalam.

“Kasus pidana pembobolan 14 bank selama sekian periode waktu oleh PT SNP. Kerugian sekitar Rp 14 triliun,” kata Karo Penmas Divisi Humas, Dedi Prasetyo di gedung Bareskrim Polri, Jalan Medan Merdeka Timur, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (24/9).

Kasus yang melibatkan Leo mencuat setelah Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Ditipideksus) Bareskrim Polri menangkap dan menahan lima orang petinggi perusahaan holding Columbia, Sunprima Nusantara. Mereka diantaranya adalah Direktur Utama PT SNP Donni Satria, Direktur keuangan berinisial RA, Direktur Operasional berinisial AP, Manajer Akuntansi berinisial CDS, dan seorang perempuan berinisial AS yang menjabat Asisten Manajer.

Direktur Tindak Pindana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Pol Rudi Heriyanto Adi Nugroho mengatakan Leo bukan nama terakhir yang kini tengah diburu polisi dimana dua diantaranya yang menjadi tersangka kini statusnya buron atau masuk daftar pencarian orang (DPO) yang tak lain adalah anak Leo Chandra dan SL orang keuangan merupakan tangan kanan Leo Chandra.

Membidik Pihak Perbankan

Kasus bobolnya 14 bank diprediksi akan terus bergulir dan menyasar pihak-pihak terkait. Ditipideksus Bareskrim bahkan memastikan tak berhenti hanya dengan menjerat direksi PT SNP Finance tapi juga pihak bank pemberi kredit alias kreditur.

Dari pengungkapan kasus juga diketahui jika 14 bank yang berhasil dibobol Leo adalah bank swasta dan negeri alias BUMN yang diduga ada unsur ketidak-hati-hatian mereka dalam memberi kredit sehingga akhirnya membuat kerugian.

PT SNP diduga telah menipu 14 bank dalam proses pendanaan kredit. Polisi menduga kerugian 14 bank tersebut sekitar Rp 14 triliun.

Polisi sendiri menyelidiki kasus pembobolan itu setelah salah satu bank melaporkan mengalami kerugian. Modusnya, PT SNP diduga memanipulasi daftar kreditur kepada bank. Namun, dari 14 bank yang diduga ditipu, baru satu bank yang melaporkan kerugian sebanyak Rp 450 miliar.

Recent Posts

Menag: Biaya Haji Turun Merupakan Harapan Prabowo

MONITOR, Jakarta - Pemerintah dan DPR telah menyepakati Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1446 H/2025…

4 menit yang lalu

Sukseskan Perjalanan Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, 6 Juta Kendaraan Tercatat Lewati Jalan Tol Jasa Marga Group

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 6.041.022 kendaraan meninggalkan dan memasuki…

1 jam yang lalu

Kunjungi Pabrik Manufaktur Chery Motor, Wamenperin Dorong Peningkatan TKDN

MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mengapresiasi komitmen PT Chery Motor Indonesia…

8 jam yang lalu

Jemaah Terbang ke Saudi 2 Mei, Berikut Rencana Perjalanan Haji 2025

MONITOR, Jakarta - Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama telah menerbitkan jadwal rencana…

13 jam yang lalu

Korupsi dan Keadilan; Antara Tuduhan Tanpa Bukti OCCRP dan Prinsip Hukum Universal

Oleh : Inas N Zubir* Korupsi diklasifikasikan sebagai kejahatan luar biasa (extraordinary crime), karena korupsi…

13 jam yang lalu

Biaya Haji 2025 Turun, Ini Penjelasan Kemenag

MONITOR, Jakarta - Pemerintah dan DPR telah menyepakati Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1446 H/2025…

15 jam yang lalu