Gempa Hokkaido 2003 (Foto: Insipra Data)
MONITOR – Kala itu, tepatnya 25 September 2003 gempa bumi dahsyat guncang Hokkaido, Jepang. Gempa berkekuatan 8,3 skala ritcher menimbulkan tsunami setinggi 4 meter dan menyebabkan kerusakan yang sangat parah, sehingga menghancurkan seluruh jalanan di Hokkaido.
Peristiwa gempa itu diakibatkan naiknya antara Lempeng Amerika Utara dan Lempeng Pasifik yang mengalami subduksi. Di samping mengalami gempa besar yang berasal dari permukaan di antara kedua lempeng, Hokkaido timur mengalami gempa besar yang berasal dari dalam Lempeng Pasifik.
Gempa ini menimbulkan kerusakan besar, seperti tanah longsor, hancurnya beberapa tempat di pesisir, dan banyak korban jiwa yang terluka. Selain itu, masyarakat Hokkaido juga menderita kerugian yang sangat besar karena kehilangan harta benda, rumah, dan sebagainya.
Jepang memang dikenal sebagai salah satu negara yang paling akrab dengan gempa tsunami. Hal ini disebabkan karena secara geografis, Jepang berada di wilayah Cincin Api Pasifik. Wilayah yang merupakan tiga lempeng tektonik bumi serta gunung berapi yang masih aktif, sehingga sering menimbulkan gempa. Oleh karena itu, hampir seluruh konstruksi bangunan di Jepang pasti dibuat khusus untuk tahan terhadap gempa.
Salah satu gempa bumi terparah yang pernah terjadi di dunia adalah gempa bumi Hokkaido yang terjadi di tahun 1730 silam yang merenggut korban jiwa sebanyak 137.000 jiwa. Selain itu gempa bumi terparah kembali terjadi di Hokkaido pada 25 September 2003.
MONITOR, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa reformasi Tingkat Komponen Dalam Negeri…
MONITOR, Jakarta - Di sebuah rumah sederhana di batas Kota Sibolga, aroma minyak goreng dan…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri jamuan makan malam yang digelar untuk…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI Gilang Dhielafararez meminta pemerintah melalui kementerian dan…
MONITOR, Jakarta - DPR RI akan menjadi tuan rumah Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the…
MONITOR, Jakarta - Masa reses sidang II tahun 2025 ini benar-benar dimanfaatkan Siswanto untuk memperjuangkan…