PENDIDIKAN

Puluhan Pelajar Indonesia Nyantri di Aljazair

MONITOR, Djelfa – Sebanyak lima puluh tiga pelajar Indonesia diberangkatkan ke aljazair untuk belajar alquran dan ilmu agama di Zawiyah (Pesantren) Azhariyah kota Djelfa, Aljazair, Senin (24/9).

Mereka terdiri dari mulai umur 10-22 tahun. Santri yang mayoritas dihimpun dari pelajar Sekolah Master (masjid terminal) Depok tersebut tiba di Aljazair pada Minggu siang (23/9) Puluhan santri tersebut langsung disambut oleh KBRI Alger dan Duta Besar Indonesia untuk Alger.

Dalam sambutannya di Wisma Duta, Ibu Dubes Shafira Machrusah menyampaikan kepada para santri akan kebahagianya bisa menyambut puluhan santri tersebut.

“Saya sangat senang dan bahagia bisa langsung menyambut anak-anaku sekalian” ujar Ibu Dubes.

Puluhan santri disambut KBRI Alger dan Duta Besar Indonesia untuk Alger, Ibu Shafira.

Beliau juga memberikan semangat kepada para santri untuk sungguh-sungguh dalam belajar. “Anak-anaku sekalian, faidha ‘azamta fatawakkal ‘alallah, kalau sudah jelas niat dan tekatnya bersungguh-sungguhlah serta jangan lupa bertawakkal kepada Allah SWT,” pesan Dubes kepada para santri.

Puluhan santri tersebut didampingi oleh dua pembina dari sekolah master Depok, Nur Rahim dan Agung.

Selaku pembina, Rahim menyampaikan bahwa mereka para santri adalah kebanyakan dari anak-anak jalanan dan dhuafa’ yang telah mereka bina di sekolah master.

“Para santri yang kami bawa kesini, kebanyakan dari anak-anak jalanan, dhuafa’ dan yatim piatu yang telah kami bina sebelumnya di sekolah master,” jelas pendiri sekolah master tersebut.

Dalam sambutanya di Zawiyah Azhar, Syaikh Hamzah selaku Pengasuh Zawiyah juha menyampaikan bahwa Para santri akan menempuh pendidikan selama kurang lebih dua tahun, dan diharapkan dalam dua tahun mereka sudah mampu menghafal alquran serta bisa mengambil ilmu yang bermanfaat dari negeri magribil a’rabi ini.

“Inshaallah para santri akan menempuh pendidikan selama dua tahun, kami berharap mereka mampu menghafal alquran dan mengambil hikmah serta pelajaran selama belajar disini, sehingga ada madu yang bisa diambil dari setelah para santri kembali ke Indonesia,” harap Syaikh Hamzah.

Recent Posts

Kemenag Gelar Festival Majelis Taklim 2025, Ada Lima yang Dilombakan!

MONITOR, Jakarta - Direktorat Penerangan Agama Islam Kemenag menggelar Festival Majelis Taklim Indonesia 2025. Festival…

3 jam yang lalu

Kukuhkan 177 Lulusan, Institut Nalanda Perkuat Komitmen pada Pendidikan Multikultural

MONITOR, Jakarta - Institut Nalanda mengukuhkan 177 lulusan dalam Wisuda Sarjana dan Pascasarjana Tahun 2025…

4 jam yang lalu

Kemenperin Gandeng MediaWave Sediakan Teknologi AI untuk IKM

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus mempercepat transformasi digital bagi pelaku Industri Kecil dan Menengah…

4 jam yang lalu

Daftar Lengkap Pemenang Lomba Semarak Kongres Rohis Nasional 2025

MONITOR, Jakarta - Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama mengumumkan daftar pemenang Lomba Semarak Kongres…

6 jam yang lalu

Ulama Kalimantan Tekankan Standarisasi Kitab Kuning, Sertifikasi Guru dan Arah Kebijakan Ditjen Pesantren

MONITOR, Banjarmasin - Agenda penguatan mutu pesantren memasuki fase penting setelah pemerintah menyiapkan pembentukan Direktorat…

9 jam yang lalu

Peran Aktif Puan di Forum MIKTA Perkuat Diplomasi dan Isu Kemanusiaan Indonesia

MONITOR, Jakarta - Pengamat hubungan internasional Universitas Indonesia (UI), Shofwan Al Banna Choiruzzad mengapresiasi peran…

17 jam yang lalu