MONITOR, Sorong – Kabupaten Sorong yang terletak di Provinsi Papua Barat, memiliki potensi luar biasa untuk pengembangan hortikultura. Aneka sayuran dan buah-buahan telah dihasilkan petani Sorong untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Hal ini terungkap pada Kunjungan Kerja Komisi IV DPR-RI yang didampingi Direktur Perlindungan Hortikultura, Kementerian Pertanian (Kementan), Sri Wijayanti Yusuf, tanggal 19 September 2018 di Distrik Mairat Sorong.
Wakil ketua Komisi IV, DPR RI, DR. Michael Wattimena mendapat sambutan meriah dari para petani dan masyarakat sekitar. Menurutnya, ini menunjukkan pemerintah hadir di tengah-tengah petani di wilayah timur.
Michael wattimena mengatakan pihaknya merasa bangga terhadap semangat petani menghasilkan produk hortikultura. ini agar petani terus meningkatkan kualitas hasil untuk kesejahteraan.
“Komisi IV DPR RI dengan kewenangannya akan terus mendukung guna peningkatan fasilitas pertanian seperti alat mesin pertanian, menjamin ketersediaan pupuk, air dan lainnya yang diperlukan petani” ujar Wattimena.
“Program ini sudah terlihat hasilnya. Harga pangan stabil selama dua tahun terakhir. Tidak ada gejolak harga cabai dan bawang merah pada Hari Besar Nasional dan Keagamaan, seperti Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan Tahun Baru,” tambahnya.
Direktur Perlindungan Hortikultura Kementan, Sri Wijayanti menyatakan sesuai arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, keperluan cabai dan bawang merah harus dapat tersedia merata sepanjang tahun di semua wilayah. Hal ini pentinh agar harga bisa stabil.
“Kementerian Pertanian mengembangkan kawasan cabai dan bawang merah, bahkan bawang putih sampai ke Papua Barat. Tahun 2018, dukungan anggaran APBN untuk pengembangan cabai di Kabupaten Sorong seluas 75 hektare, dan untuk Provinsi Papua Barat bantuan pengembangan cabai total seluas 280 hektare,” ujarnya.
“Program ini dapat berjalan sukses dan petani dapat menikmati manfaatnya, juga berkat dukungan yang sangat baik dari Bapak Michael Wattimena,” sambunga Sri.
Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Sorong, Fredi Lawalata menyatakan luas tanaman cabai di Kabupaten Sorong saat ini kurang lebih 300 ha, terdiri dari cabai keriting dan cabai rawit. Potensi pengembangan hortikultura khususnya cabai di Kabupaten Sorong masih sangat luas, dukungan Kementan sangat kami harapkan.
“Petani Sorong sangat bergairah menanam komoditas hortikultura saat ini, mereka merasakan peningkatan kesejahteraan dengan bertani sayuran dan buah-buahan,” katanya.
Ahmad Zaini, Ketua kelompok tani Harapan Gawe Makmur mengungkapkan ayuran untuk konsumsi masyarakat Sorong sudah dipenuhi dari wilayah sendiri. Berbeda dengan 4-5 tahun yang lalu, masih mendatangkan dari luar.
“Kami sangat tersanjung bisa dikunjungi langsung oleh bapak/ibu dari Komisi IV DPR -RI dan Kementerian Pertanian,” ungkapnya.
Menurut Ahmad, untuk menjaga pasokan cabai, petani sudah membagi pola tanam di dalam kelompoknya, sehingga pasokan selalu tersedia dan harga tidak jatuh. Pasokan di hari raya natal dan tahun baru nanti pasokan cabai di Sorong diperkirakan aman dan harga akan terkendali.
“Saat ini harga cabai keriting di Pasar Remu Sorong, Rp 30 ribu per kg, dan cabai rawit merah Rp 40 ribu per kg,” ujarnya.
MONITOR, Jakarta - Pertamina Eco RunFest 2024 siap digelar pada Minggu, 24 November 2024, di…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) menggelar ajang perdana Kepustakaan Islam Award (KIA) di Jakarta…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama RI, melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam menggelar Kepustakaan Islam…
MONITOR, Jatim - Anggota Komisi III DPR RI M. Nasir Djamil menyayangkan adanya kasus polisi tembak…
MONITOR, Yogyakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. bersama anak usahanya, PT Jasamarga Jogja Bawen…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar hari ini, Sabtu (23/11/2024), bertolak ke Arab Saudi.…