PERTANIAN

Petani Muda Siap Dorong Indonesia menjadi Lumbung Pangan Dunia

MONITOR, Lembang – Keberadan petani muda menjadi fenomena dan harapan bagi pertanian Indonesia. Tren bertani tidak lagi dimiliki hanya karena profesi warisan dari orang tua. Bertani menjadi ladang bisnis menjanjikan. Penghasilan bertani bahkan mampu menyaingi gaji PNS bahkan pegawai swasta.

Ulus Pirmawan, salah satu sosok petani sayur yang sukses dan tidak bisa dianggap sebelah mata. Beliau merupakan seorang tokoh pemuda tani yang berjuang di sektor pertanian. Ulus berdomisili di Kampung Gandok, Desa Suntenjaya, Cibodas – Lembang. Kerja kerasnya mampu menunjukkan bahwa petani bisa berkembang.

Setelah beranjak dewasa, Ulus Pirmawan banyak belajar mengenai pertanian, baik yang diadakan oleh Dinas Pertanian maupun lembaga atau perusahaan yang kompeten dengan dunia pertanian. Dirinya pernah menjadi _supplier_ dan pada tahun 2005 mendirikan Kelompok Tani _Baby French_.

Setelah sukses dengan Kelompok Tani _Baby French_, ia mendirikan kembali gabungan kelompok tani yang diberi nama Wargi Panggupay. Wargi Panggupay membawahi delapan kelompok tani produktif. Seluruh kelompok tani ini berperan aktif dan terlibat langsung dalam program tanam. Wargi Panggupay juga melakukan kerja sama dan menjalin kemitraan dengan Eksportir PT Alamanda Sejati Utama, Fortuna Agro Mandiri (Farm/Multi Fresh) dan supplier supermarket.

Bermodal pengalaman dan pengetahuan, usahanya terus berkembang menjadi ladang bisnis menguntungkan, berkelanjutan dan berkesinambungan. Bahkan dirinya mampu meregenerasi anak – anak muda di sekitarnya untuk giat bertani.

Sebut saja, Doni Pasaribu. Seorang sarjana pertanian yang memutuskan sepenuh hati memilih pertanian sebagai jalur bisnis.

“Ini adalah panggilan hati. Dulu orang bertani karena keturunan. Sekarang saya sendiri memilih jadi petani”, jelasnya.

Dirinya juga merasa prihatin apabila lahan pertanian tidak dimaksimalkan. Pemuda berusia 22 tahun ini nyaman dengan profesi sebagai petani karena memiliki fleksibilitas waktu namun tetap berpenghasilan mencukupi.

“Kalau lahan pertanian tidak digunakan bertani maka lahan yang ada lama – lama bisa habis. Inilah kesempatan menghancurkan doktrin negatif bertani sulit kaya. Bertani bisa sukses. Sayang kalo sarjana pertanian tapi tidak bertani. Penghasilan saya memang di bawah Pak Ulus tapi penghasilan saya bisa melebihi dari seorang PNS”, ucapnya penuh semangat.

Ada sosok lain di samping Doni. Seorang lulusan SMK Komputer. Meski baru berusia 21 tahun, Umbara sudah mampu mengisi pasokan pasar retail wilayah Bandung sampai Jakarta.

“Seharusnya menjadi petani itu bangga. Di sini banyak orang tuanya yang petani tapi anaknya tidak mau bertani. Kita harus meningkatkan potensi diri.
Pendapatan minimal saya Rp 200 ribu per hari”, jelas Umbara ketika ditanyakan berapa nilai penghasilannya.

Dirinya menjelaskan bahwa penghasilan sebesar itu adalah angka minimal yang dapat diperolehnya sehari – hari. Tidak jarang dia mampu menghasilkan berkali – kali lipat. Pemuda asli Desa Suntenjaya meyakini bahwa dirinya tidak akan beralih profesi.

“Sesunguhnya sebagai penerus bangsa, kita itu bisa lebih terbuka ke bidang pertanian. Pertanian itu lebih menjanjikan, bisa atur waktu kerja sendiri. Penghasilannya bagus. Pasar dalam negeri masih membutuhlan. Peluang di pasar ekspor juga masih terbuka luas. Indonesia harus jadi lumbung pangan dunia”, ucap Ulus menyemangati.

Recent Posts

Menag Minta Penyuluh Lintas Agama Jadi Duta Perdamaian, Rawat Persaudaraan

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar meminta penyuluh lintas agama untuk menjadi duta perdamaian…

4 jam yang lalu

Kasum TNI Tegas Penertiban Hutan Bukan Serampangan, Semua Tahapan Terukur dan Terkoordinasi

MONITOR, Jakarta - Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen TNI Richard Tampubolon bersama Kepala Jaksa…

6 jam yang lalu

Komisi IX DPR Kawal RUU Transportasi, Pastikan Jaminan Perlindungan Ojol Sebagai Pekerja

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Yahya Zaini menyambut baik percepatan pembahasan…

8 jam yang lalu

Hilirisasi UMKM Tak Lagi Manual, Kementerian UMKM Tekankan Pemanfaatan Teknologi Digital

MONITOR, Bandung - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menegaskan bahwa pemanfaatan teknologi digital…

8 jam yang lalu

Soroti Isu TNI Ingin Pidanakan Ferry Irwandi, DPR: Banyak Kasus yang Lebih Urgent untuk Ditindak

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI, Junico Siahaan menyoroti isu Tentara Nasional Indonesia…

9 jam yang lalu

Komisi IV DPR Akan Panggil KKP Terkait Tanggul Beton di Cilincing

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman, menyatakan pihaknya akan…

10 jam yang lalu