INDUSTRI

Menperin Yakinkan Investor: Ekonomi Indonesia Kuat

MONITOR,Jakarta – Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meyakinkan investor dan pelaku usaha Singapura yang hadir untuk meningkatkan investasinya di Indonesia. Sejumlah indikator mengindikasikan bahwa perekonomian Indonesia sangat kuat, rata-rata pertumbuhan 5,17 persen

“Di tengah perkembangan ekonomi digital, saat ini Indonesia sudah mempunyai empat perusahaan rintisan digital (startup) yang disebut unicorn atau memiliki kapitalisasi pasar di atas USD1 miliar. Mereka memanfaatkan potensi generasi milenial. Contohnya adalah Zaky, pendiri Bukalapak, yang saat ini punya 4 juta vendor dan 20 juta pengunjung situs,” terangnya.

Pemerintah menargetkan dapat menciptakan sebanyak 1.000 technopreneurs dengan valuasi bisnis USD10 miliar dan nilai e-commerce mencapai USD130 miliar pada tahun 2020. Sedangkan, pada tahun 2025, nilai e-commerce di Indonesia diproyeksi menjadi USD150 miliar.

Potensi tersebut dinilai dapat menumbuhkan industri kecil dan menengah (IKM) di dalam negeri. Oleh karena itu, pemerintah telah memberikan kebijakan fiskal untuk IKM, seperti PPh final 0,5 persen. “Kami akan terus memudahkan IKM agar bisa berkembang menjadi the next generation of business people,” kata Airlangga.

Menperin meyakini, revolusi industri 4.0 membuka banyak peluang pekerjaan yang baru, terutama yang bergerak di bidang digital. “Jadi, kita bisa membentuk ekonomi baru menjadi sebuah ekosistem inovasi,”jelasnya

Contohnya adalah inkubasi para startup yang dilakukan oleh Apple Developer Academy di Tangerang. “Selain itu, Apple berkomitmen untuk membuka innovation centre serupa di Surabaya dan Batam. Mereka akan meluluskan sebanyak 400 orang dalam program satu tahun,”tuturnya.

Turut hadir mendampingi Menperin, Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII), I Gusti Putu Suryawirawan dan Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Ngurah Swajaya.

Ngurah menyampaikan, saat ini investor Singapura masih memprioritaskan Indonesia sebagai tujuan investasi utama. Situasi politik yang relatif stabil, dan proses demokrasi yang kuat diharapkan tidak akan mengurangi minat investor untuk terus menanamkan modalnya di Indonesia, ungkapnya.

Selain itu, Ngurah juga menekankan, pemimpin kedua negara telah berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan dengan hasil konkret yang dapat dirasakan oleh masyarakat kedua negara. Misalnya, pengembangan di sektor industri manufaktur.

Recent Posts

Anis Matta: Ibadah Haji dan Kurban Mengandung Makna Mendalam Tentang Hidup dan Kehidupan

MONITOR, Jakarta - Jutaan jemaah haji pada Jumat (6/6/2025) berkumpul dan berdiri di Arafah untuk…

2 jam yang lalu

Kementerian PU Tuntaskan Penataan Kawasan Benteng Pendem Ambarawa Tahap I di Jawa Tengah

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum telah menyelesaikan penataan Kawasan Benteng Pendem Ambarawa Tahap I…

4 jam yang lalu

Rayakan Idul Adha, Kurban Bermanfaat dan Berdampak!

MONITOR, Jakarta - Umat Islam merayakan Idul Adha tanggal 10 Zulhijjah, sehari setelah jemaah haji…

5 jam yang lalu

Tingkatkan Keimanan dan Ketaqwaan, Kodim 1710 Mimika Rayakan Idul Adha dan Pemotongan Hewan Qurban

MONITOR, Timika - Bersinergi dalam perayaan Idul Adha 1446 H, keluarga besar Kodim 1710/Mimika  bersama…

5 jam yang lalu

Kemenag Gelar Nikah Massal untuk 100 Pasangan di Jabodetabek, Berikut Persyaratannya!

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) siapkan sejumlah program dalam rangka menyambut tahun baru Islam,…

13 jam yang lalu

Peringati Hari Lingkungan Hidup, Pertamina Ajak Warga Semarang Kelola Limbah Lewat Program UCollect dan RVM

MONITOR, Semarang - Dalam semangat memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pertamina Patra Niaga mengajak masyarakat Kota…

18 jam yang lalu