Jumat, 22 November, 2024

Menperin Yakinkan Investor: Ekonomi Indonesia Kuat

MONITOR,Jakarta – Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meyakinkan investor dan pelaku usaha Singapura yang hadir untuk meningkatkan investasinya di Indonesia. Sejumlah indikator mengindikasikan bahwa perekonomian Indonesia sangat kuat, rata-rata pertumbuhan 5,17 persen

“Di tengah perkembangan ekonomi digital, saat ini Indonesia sudah mempunyai empat perusahaan rintisan digital (startup) yang disebut unicorn atau memiliki kapitalisasi pasar di atas USD1 miliar. Mereka memanfaatkan potensi generasi milenial. Contohnya adalah Zaky, pendiri Bukalapak, yang saat ini punya 4 juta vendor dan 20 juta pengunjung situs,” terangnya.

Pemerintah menargetkan dapat menciptakan sebanyak 1.000 technopreneurs dengan valuasi bisnis USD10 miliar dan nilai e-commerce mencapai USD130 miliar pada tahun 2020. Sedangkan, pada tahun 2025, nilai e-commerce di Indonesia diproyeksi menjadi USD150 miliar.

Potensi tersebut dinilai dapat menumbuhkan industri kecil dan menengah (IKM) di dalam negeri. Oleh karena itu, pemerintah telah memberikan kebijakan fiskal untuk IKM, seperti PPh final 0,5 persen. “Kami akan terus memudahkan IKM agar bisa berkembang menjadi the next generation of business people,” kata Airlangga.

- Advertisement -

Menperin meyakini, revolusi industri 4.0 membuka banyak peluang pekerjaan yang baru, terutama yang bergerak di bidang digital. “Jadi, kita bisa membentuk ekonomi baru menjadi sebuah ekosistem inovasi,”jelasnya

Contohnya adalah inkubasi para startup yang dilakukan oleh Apple Developer Academy di Tangerang. “Selain itu, Apple berkomitmen untuk membuka innovation centre serupa di Surabaya dan Batam. Mereka akan meluluskan sebanyak 400 orang dalam program satu tahun,”tuturnya.

Turut hadir mendampingi Menperin, Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII), I Gusti Putu Suryawirawan dan Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Ngurah Swajaya.

Ngurah menyampaikan, saat ini investor Singapura masih memprioritaskan Indonesia sebagai tujuan investasi utama. Situasi politik yang relatif stabil, dan proses demokrasi yang kuat diharapkan tidak akan mengurangi minat investor untuk terus menanamkan modalnya di Indonesia, ungkapnya.

Selain itu, Ngurah juga menekankan, pemimpin kedua negara telah berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan dengan hasil konkret yang dapat dirasakan oleh masyarakat kedua negara. Misalnya, pengembangan di sektor industri manufaktur.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER