PEMERINTAHAN

Pencanangan Gerakan Nasional Percepatan Rehabilitasi Ekosistem Mangrove

MONITOR, Jakarta – Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim) meresmikan pencanangan gerakan nasional percepatan rehabilitasi ekosistem mangrove Indonesia di Perpustakaan Nasional RI, Jakarta, Kamis (20/9).

Dalam sambutannya, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan percepatan rehabilitasi mangrove sudah memiliki payung hukum sehingga hanya perlu implementasi oleh segenap pemangku kepentingan.

“Gerakan percepatan rehabilitasi mangrove ini harus dilakukan. Ayo kita bulatkan tekad, ini demi kepentingan rakyat,” kata Luhut.

Pencanangan Gerakan Nasional Percepatan Rehabilitasi Ekosistem Mangrove. Di Gedung Perpustakaan Nasional, Kamis (20/9/2018)

Sementara itu, Pakar Kelautan yang juga Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, Prof. DR. Rokhmin Dahuri yang hadir sebagai narasumber kegiatan tersebut mengatakan pelestarian dan rehabilitasi ekosistem mangrove merupakan kebutuhan mendesak yang harus segera dilakukan demi menjaga potensi ekonomi dari sektor kelautan.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan kabinet Gotong Royong itu mengapresiasi gerak cepat Kemenko Kemaritiman dalam menekankan pentingnya Pengembangan Perekonomian Kawasan Pesisir Berbasis Ekosistem Mangrove dan Sumber Daya Alam Kelautan lainnya.

“Diperlukan percepatan rehabilitasi lahan mangrove untuk pengelolaan kawasan pesisir. Dan apa yang dilakukan oleh Kemenko Kemaritiman ini adalah merupakan langkah nyata sekaligus dalam rangka mendukung dan mewujudkan visi Indonesia sebagai poros maritim dunia,” ujarnya.

Ditempat yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Kemenko Kemaritiman, Agung Kuswandono mengatakan Indonesia memiliki 23 persen mangrove dunia. Namun, dari jumlah yang besar itu, sebanyak 52 persennya dalam keadaan rusak dan kritis.

Padahal, lanjut Agung peran mangrove sangat besar dalam kehidupan umat manusia khususnya terkait dengan keseimbangan alam dimana mangrove bisa menjadi alat mitigasi bencana tsunami dan mencegah abrasi laut.

“Mangrove bisa mendukung pembangunan ekonomi biru; mendukung terciptanya pelabuhan hijau ramah lingkungan; mengurangi emisi gas rumah kaca hingga mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs),” katanya.

Recent Posts

Moderasi Beragama Itu Dibutuhkan Sepanjang Masa

MONITOR, Serang - Moderasi beragama bukanlah proyek, tetapi perjuangan bagi seluruh bangsa Indonesia. Indonesia yang…

50 menit yang lalu

Setahun Pemerintahan Prabowo, Pengusaha UMKM Bangkit dengan Fasilitasi KUR

MONITOR, Jakarta - Memasuki setahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka,…

1 jam yang lalu

Kemenhaj RI dan Kemenhaj Saudi Tandatangani MOU untuk Penyelenggaraan Haji 2026

MONITOR, Jakarta - Kementerian Haji dan Umrah Republik Indonesia, resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan…

2 jam yang lalu

OMI 2025, Wamenag Banggakan Perkembangan Madrasah Masa Kini

MONITOR, Tangerang - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi’i menegaskan bahwa pendidikan di madrasah…

3 jam yang lalu

Peminat Tinggi, Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta Siap Buka Program Doktor Advanced Islamic Religious Studies

MONITOR, Jakarta - Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyatakan kesiapan membuka Program Doktor (S3)…

5 jam yang lalu

DPR Nilai Usulan Penambahan Insentif dari PAD Bukan Solusi Ideal Cegah Korupsi Kepala Daerah

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi II DPR Muhammad Khozin menilai usulan tambahan insentif dari Pendapatan…

5 jam yang lalu