POLITIK

Mengintip Visi-Misi Capres dan Cawapres 2019

MONITOR, Jakarta – Direktur Eksekutif IPR, Ujang Komarudin mengatakan, Visi dan Misi merupakan hal yang paling penting dari Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) yaitu Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandi yang akan bertarung pada pemilu 2019 nanti, karena Indonesia sebagai bangsa yang besar harus memiliki visi yang jelas untuk masa depan.

Hal ini menjadi sangat penting menurut Ujang, karena Visi-Misi pemimpin akan menunjukkan arah pembangunan nasional agar Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam (SDA) tidak dikelola dengan keliru.

“Inilah yang harus diutamakan oleh Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandi dalam berkompetisi sebagai capres dan cawapres, bukan hal yang tidak produktif,” kata kata Ujang dalam Diskusi Publik dengan tema “Mengintip Visi-Misi Capres dan Cawapres”  yang digelar oleh Indonesia Political Review (IPR) di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (14/9 2018).

Untuk itu, Ujang mengingatkan pada kedua pasang calon tersebut agar membuat visi-misi yang baik, terarah dan terukur untuk pembangunan nasional di segala bidang. Ujang pun menyoroti potensi ekonomi kreatif dan ekonomi digital yang menurutnya dapat dikembangkan oleh capres dan cawapres menjadi program pada saat memimpin Indonesia.

Jika capres dan cawapres mampu meramu ekonomi kreatif dan ekonomi digital dalam visi-misinya, menurut Ujang bukan tidak mungkin hal tersebut dapat merebut perhatian kaum milenial yang memiliki suara sekitar 40 persen di Pilpres 2019.

“Ekonomi kreatif dan ekonomi digital sasaran utamanya adalah generasi muda,” ujar dia.

Ujang juga menilai, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang digagas Pemerintahan Jokowi-JK sudah bagus dan akan lebih baik dikembangkan lagi untuk masa depan Indonesia, karena akan semakin relevan dengan peningkatan jumlah Sumber Daya Manusia (SDA) yang rata-rata berusia muda.

“Saya kira Bekraf ini penting untuk mengakomodir potensi milenial di Indonesia yang jumlahnya tidak sedikit. Tinggal dikembangkan dan dijalankan dengan baik ke depannya,” tegas pria yang juga Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia itu.

Sementara Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan mengatakan bahwa visi-misi yang harus diutamakan oleh pasangan capres-cawapres salah satunya adalah masalah pendidikan. Pendidikan merupakan faktor penting yang harus diperhatikan pemerintah karena hal itulah yang membentuk karakter anak bangsa.

“Program wajib belajar 12 tahun menurut saya harus diutamakan dan harus diwujudkan, demi meningkatkan kualitas anak bangsa,” kata Emrus di tempat yang sama.

*Program Kubu Jokowi Ma’ruf Vs Kubu Prabowo Sandi*

Pada kesempatan yang sama, Juru Bicara Pasangan Capres-Cawapres Jokowi-Ma’ruf Amin, Irma Suryani Chaniago mengungkapkan ada 5 hal penting yang akan menjadi fokus Jokowi-Ma’ruf di Pilpres 2019. Kelima program tersebut bisa disebut sebagai nawacita jilid II, atau bisa disebut lebih tepat kelanjutan dari program nawacita yang hingga satu periode ini belum sempat terealisasi.

Adapun kelima program tersebut, pertama, fokus pembangunan manusia dengan beberapa langkah seperti pengurangan kemiskinan dan memberikan pemenuhan terhadap kebutuhan dasar masyarakat.

Kedua, pengurangan kesenjangan masyarkat antar wilayah dengan memaksimalkan laut sebagai penghubung antar masyarakat.

“Kemudian yang ketiga, yaitu peningkatan nilai tambah ekonomi dan penciptaan lapangan pekerjaan melalui pertanian industri pariwisata dan jasa produktif lainnya,” sambung Irma.

Keempat, pemantapan energi, pangan, dan sumber daya Air. Sementara yang terakhir yaitu mengusahakan penguatan ketahanan dan keamanan.

“Dan kelima ketahaan nasional dan suksesnya pemilu. Itu program kita untuk 2019,” pungkasnya.

Sedangkan, Visi dan Misi Prabowo-Sandi akan lebih fokus pada kemandirian, martabat bangsa dan kedaulatan NKRI di mata dunia.

“Visi dan misi Prabowo-Sandi akan menyentuh sektor kebutuhan masyarakat, meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena tingkat kemiskinan yang semakin tinggi dan membangun ekonomi yang lebih baik lagi,” ungkap Politisi Muda Gerindra Gusmiyadi yang mewakili kubu Prabowo-Sandi dalam diskusi tersebut.

Recent Posts

80 Tahun Kemerdekaan RI sebagai Momentum Memperkuat Kerukunan dalam Bingkai Ekoteologi

MONITOR, Jakarta - Memperingati Hari Kemerdekaan RI yang ke-80 menjadi momen mempererat kerukunan antar umat…

1 jam yang lalu

Momen Menteri Maman Ajak UMKM Melesat Lewat Karnaval HUT Ke-80 RI

MONITOR, Jakarta - Sorakan warga, gemerlap cahaya, dan aneka mobil hias dari berbagai kementerian dan…

2 jam yang lalu

Jasa Marga Tegaskan Komitmen Penguatan Konektivitas Nasional dalam Perayaan 80 Tahun Indonesia Merdeka

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk menegaskan komitmen strategisnya dalam memperkuat konektivitas nasional…

2 jam yang lalu

Panjatkan Doa Khusus di HUT Ke-80 RI, Ini Naskah Lengkap Doa Menag

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar memanjatkan doa khusus bagi bangsa Indonesia. Dalam doanya,…

4 jam yang lalu

HUT ke-80 RI, Panglima TNI Hadiri Pesta Rakyat dan Karnaval Bersatu di Monas

MONITOR, Jakarta - Dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Panglima…

4 jam yang lalu

Dukungan Penuh Pemerintah dalam Penguatan Pasokan, Operasional PGN Terjaga Andal

MONITOR, Jakarta – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) didukung oleh Kementerian ESDM, SKK Migas,…

11 jam yang lalu