PERTANIAN

Benih Bawang Putih Berlabel Dukung Swasembada

MONITOR, Malang – Petani Malang, Jawa Timur, memilih benih lokal dalam membudidayakan bawang putih. Hal itu dilakukan, karena benih lokal sesuai dengan kondisi alam setempat.

“Petani bawang putih di Malang menggunakan benih lokal yang sudah biasa mereka tanam dan memang cocok untuk agroklimat setempat, seperti varietas lumbu hijau,” ujar Kepala Bidang Hortikultura Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan, Kabupaten Malang, Heri Suntoro, Selasa (11/9/2018).

Hamparan Kebun Bawang Putih di Malang

Pernyataan tersebut diamini Ketua Kelompok Tani (Poktan) Mekar Sari, Agus. “Iya, kami lebih memilih benih asal dalam negeri untuk ditanam,” ungkapnya. Poktan Mekar Sari mengembangkan bawang putih di Desa Pandesari, Kecamatan Pujon.

Sebagai informasi, Malang merupakan salah satu lokasi penanaman bawang putih demi terwujudnya swasembada pada 2021. Wajib tanam dan produksi lima persen oleh importir dari total rekomendasi importir, merupakan strategi untuk mencapai misi itu.

PT Sedap Agro Makmur dan PT Maju Makmur Jaya Kurnia, merupakan beberapa importir yang melakukan wajib tanam bawang putih di Malang. Keduanya melaksanakan kewajibannya di Kecamatan Ngantang, Pujon, dan Kasembon.

Sementara, Kasubdit Pengendalian OPT Sayuran dan Tanaman Obat Ditjen Hortikultura, Nadra Illiyina, mengatakan, pihaknya telah menyosialisasikan pentingnya penggunaan benih bermutu, baik lokal maupim impor. Tujuannya, memastikan kualitas hasil umbi.

“Bila benih lokal tidak tersedia, maka dapat menggunakan benih asal impor yang bermutu sesuai aturan, yaitu berlabel. Sehingga, ada jaminan untuk menghasilkan umbi. Untuk lebih aman, petani dapat menanyakan langsung ke petugas pengawas benih yang ada di lapang,” terangnya.

Dalam kunjungan ke Dusun Jeruk, Desa Purworejo, Kecamatan Ngantang, dia meninjau lokasi tanaman bawang putih umur dua bulan dengan varietas lumbu hijau. Menurutnya, pertumbuhan tanamannya cukup bagus.

Lahan yang dikunjunginya merupakan salah satu lokasi wajib tanam dari PT Sedap Agro Makmur. Perusahaan ini diwajibkan menanam bawang putih seluas 85 hektare. Hingga Juli 2018, realisasinya baru 10,05 hektare yang tersebar di enam desa.

Pada kesempatan tersebut, Nadra juga menuturkan fungsi perlindungan dalam pengamanan produksi dari serangan OPT menjadi penting. Dengan begitu, swasembada bawang putih di 2021 dapat terealisasi.

“Selama masa pertanaman, diharapkan petani dan petugas selalu waspada terhadap adanya serangan OPT dan selalu melakukan budi daya yang baik dan ramah lingkungan,” pungkasnya.

Recent Posts

Kemenperin Dukung Peningkatan Kualitas SDM Industri Kelapa Sawit

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus berkomitmen untuk memperkuat struktur pengembangan industri nasional, salah satunya…

3 jam yang lalu

Tambahan Minyak Jadi 2 Liter Dalam Bansos Pangan Merupakan Usulan Pimpinan DPR

MONITOR, Jakarta - Pemerintah berkomitmen mengoptimalkan rencana stimulus ekonomi yang nilainya mencapai Rp 16,23 triliun,…

9 jam yang lalu

Bupati Lumajang Serahkan Bantuan Alsintan, Perkuat Ketahanan Pangan Menjelang Hari Tani Nasional

MONITOR, Lumajang - Bupati Lumajang, Indah Amperawati, secara langsung menyerahkan bantuan alat dan mesin pertanian…

10 jam yang lalu

Jokowi Instruksikan Dukung Prabowo-Gibran Dua Periode, Puan: Pemilu Masih Jauh

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani merespons instruksi Presiden ke-7 RI Joko Widodo…

13 jam yang lalu

DPR Soroti Pemangkasan Bantuan KIP, Anak Dari Keluarga Tak Mampu Kehilangan Kesempatan Kuliah

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, My Esti Wijayanti menyoroti kebijakan Pemerintah…

13 jam yang lalu

Puan Puji Prabowo Wakili Indonesia Dorong Kemerdekaan Palestina di Sidang PBB

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani memuji Presiden RI, Prabowo Subianto dalam forum…

14 jam yang lalu