MONITOR, Jakarta – Ketua Harian PBNU Robikin Emhas angkat bicara soal penolakan dakwah Ustadz Abdul Somad atau UAS di Jepara, beberapa hari lalu.
Robikin menekankan bahwa aktivitas dakwah itu harus memperhatikan kaedah dan etika-etika dakwah. Menurutnya, tidak bisa seorang da’i memberikan materi dakwah yang bertentangan dengan kondisi sosial di masyarakat.
“Aktivitas dakwah juga perlu memperhatikan kaedah dan etika dakwah, yakni dilakukan dengan lemah lembut dan bijaksana dengan mempertimbangkan kondisi sosial dan budaya masyarakat setempat,” ujar Robikin kepada MONITOR, dalam siaran persnya, Selasa (4/9).
Robikin menambahkan, dalam bingkai keindonesiaan, selayaknya materi dakwah yang disampaikan juga dapat memupuk dan menumbuh-suburkan semangat nasionalisme.
“Saya berharap, jika di masyarakat didapati perbedaan pendapat mengenai aktivitas dakwah, selesaikan dengan musyawarah. Hindarkan penggunaan kekerasan dalam mengelola perbedaan,” tegasnya.
MONITOR, Jakarta - Industri alat kesehatan nasional terus berupaya untuk menembus pasar ekspor seiring dengan…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Helmy Faishal Zaini meminta pemerintah melakukan upaya untuk…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama tahun ini kembali mengusung tagline Haji Ramah Lansia. Maklum, data…
MONITOR, Jakarta - Timnas U-23 Indonesia mencatatkan prestasi gemilang dengan menaklukkan Korea Selatan dalam babak…
MONITOR, Jakarta - LBH Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor mendesak Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan…
MONITOR, Jakarta - Sekjen Kementerian Agama M Ali Ramdhani berbagi kabar gembira bagi keluarga besar…