MEGAPOLITAN

Politikus PSI: Tolak Dana Pokir di Tahun Politik!

MONITOR, Jakarta – Sejumlah anggota dewan dalam Rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta, Rabu pekan lalu, 29 Agustus 2018, mengusulkan agar menghidupkan lagi anggaran untuk pokok-pokok pikiran (pokir) dalam APBD-P 2018.

Dulu, semasa Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, pokir atau yang dikenal sebagai kegiatan menampung aspirasi di masa reses anggota dewan yang menghasilkan kebutuhan warga dihilangkan karena ada sistem lain.

Menurut politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Andi Anggana, permintaan anggaran pokok-pokok pikiran bagi para anggota dewan di tahun politik patut dicurigai.

“Ini tahun politik, sebentar lagi kampanye, tidak terkejut jika ada anggota dewan menginginkan anggaran pokir ada lagi. Mungkin saat mereka mau maju lagi, butuh sesuatu, dan dengan pokir, bisa menyelam sambil minum air,” katanya mengkritik permintaan pokir.

Menurut politisi lulusan FISIP UIN Jakarta ini, di era Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur sebelumnya, pokir-pokir itu diberangus, karena itu jadi medium para anggota dewan untuk bermain anggaran.

“Saat ini, di era berbeda, dan memasuki kampanye, muaranya pasti satu. Buat politisasi, dan mereka punya konstituen, makanya butuh logistik. Pemprov harus jeli dengan hal ini,” tuturnya.

Apalagi, kata Andi, besaran dana Pokir tidak jelas ukurannya sehingga sulit dipertanggungjawabkan. Ia menilai, substansi penyerapan aspirasi dari Pokir tidak efektif.

Apalagi sudah ada mekanisme penyerapan aspirasi secara formal lewat Musrembang, sedangkan untuk menyerap suara warga sudah ada aplikasi Qlue. Aplikasi ini sebagai wadah aspirasi dan pelaporan warga yang dinilai efektif di masa lalu, namun saat ini tidak dimanfaatkan.

“Seharusnya dana yang ada digunakan untuk mengembangkan Qlue, mengingat warga Jakarta sekarang sudah banyak yang melek teknologi di samping merangkul kaum millenial yang semakin kritis,” tuturnya.

Jubir PSI Jakarta ini menilai pemberian Pokir bisa membebani APBD DKI Jakarta nantinya.

“Karena pasti akan ada banyak usulan dana yang masuk. Mungkin dari program-program yang nggak jelas, besarannya, jumlahnya, sampai maslahatnya. Ini tahun politik, tidak bisa dipisahkan usulan itu dengan kegiatan anggota dewan turun untuk reses atau kampanye,” katanya.

APBD DKI Jakarta, menurutnya, harus fokus pada pembangunan dan kepentingan warga Jakarta yang sudah terencana sebelumnya.

“Jangan tiba-tiba ada keperluan, lalu diusulkan ditengah jalan,” ujarnya.

Oleh sebab itu, ia meminta kepada Pemprov, untuk menolak usulan Pokir tersebut.

“Jika memang aspirasi warga individu, kenapa tidak langsung lapor saja melalui Qlue, kan dulu Musrembang, ada kegiatan memasukan kebutuhan dan perencanaan dari warga, ini jadi pertanyaan besar? Kok tiba-tiba ngusul Pokir lagi, kan aneh!” tuturnya.

Namun, jika Pokir itu terpaksa disetujui, ia meminta kepada Pemprov, juga Panwaslu, untuk mengecek kemana dana Pokir itu digunakan dan untuk keperluan apa.

Recent Posts

Industri Manufaktur Lanjut Ekspansif, Optimisme Pelaku Usaha Meningkat

MONITOR, Jakarta - Industri manufaktur nasional terus menunjukkan ketahanannya di tengah dinamika ekonomi global maupun…

3 jam yang lalu

Curi Perhatian, Mahasiswa UIN Jakarta Pamerkan Robot Pengumpul Sampah di AICIS+ 2025

MONITOR, Depok - Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Syarif…

5 jam yang lalu

Antisipasi Korban Online Scam Seperti WNI di Kamboja, Puan Dorong Sistem Early Warning

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan keprihatinan mendalam atas kasus 110 warga…

6 jam yang lalu

BWI Ungkap Aset Wakaf Capai 2.000 Triliun, Sebagian Belum Produktif

MONITOR, Jakarta - Forum Jurnalis Wakaf dan Zakat Indonesia (Forjukafi) menggelar seminar Wakaf Preneur yang…

6 jam yang lalu

DPR Buka Peluang Bahas Soal Alih Status PPPK Jadi PNS di RUU ASN

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI, Muhammad Khozin mengungkap perkembangan pembahasan revisi Undang-Undang…

7 jam yang lalu

Laba Inti Meningkat 5,02 Persen, Jasa Marga Konsisten Jaga Kinerja Positif Sepanjang Kuartal III Tahun 2025

MONITOR, Jakarta - Di tengah kondisi ekonomi dan lingkungan bisnis yang cukup menantang, PT Jasa…

10 jam yang lalu