Pasangan capres cawapres Prabowo-Sandiaga melakukan silaturahmi di kantor PP Muhammadiyah
MONITOR, Jakarta – Resmi mendaftarkan diri ke KPU, pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mulai intens melakukan gerilya politik. Seperti Senin (13/8) kemarin, kedua pasangan ini tanpak mendatangi Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat.
Kehadiran dua bakal capres-cawapres ini, langsung diterima oleh jajaran pengurus PP Muhammadiyah.
“Alhamdulilah, selamat datang kami ucapkan kepada Pak Prabowo dan Pak Sandi yang sudah mau menyempatkan diri hadir datang ke kantor PP Muhamadiyah ditengah tengah kesibukannya sebagai bakal capres-cawapres,” ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengawali penyambutan kedatangan Prabowo-Sandi di kantornya.
Dalam pertemuan tersebut, Haedar menyodorkan konsep agenda strategis untuk bisa memenangkan pertarungan Pilpres 2019 kepada Prabowo-Sandi.
Ada sekitar 6 poin agenda startegi kemenangan yang disodorkan PP Muhammadiyah.
“Poin pertama adalah, pemimpin negara harus mengutamakan agama, Pancasila dan kebudayaan luhur bangsa Indonesia yang hendaknya menjadi fondasi nilai dan inspirasi yang mendasar. Hal ini untuk mewujudkan kebijakan strategis serta arah moral spiritual bangsa,” tutur Haedar.
Menurut Haedar, poin pertama ini menekankan jangan sampai seorang pemimpin mengeluarkan kebijakan yang bertentangan dengan nilai dasar luhur yang hidup dalam jati diri bangsa dan menghindari primordialisme SARA.
Sedangkan poin kedua, sambung Haedar, adalah menegakkan kedaulatan negara di bidang politik, ekonomi dan budaya termasuk dalam pengelolaan sumber daya alam. Termasuk dalam menjaga kedaulatan negara dari penetrasi asing.
Poin ketiga ialah seorang pemimpin negara perlu menjaga kesenjangan sosial-ekonomi secara progresif dengan kebijakan yang lebih berani.
“Keempat, rekontruksi pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia sebagai prioritas. Termasuk dan memanfaatkan 20 persen anggaran pendidikan sebagaimana mana amanat konstitusi,” paparnya.
Poin kelima, pemerintah harus mampu melakukan kebijakan reformasi birokrasi yang progresif dan sistemik dengan prinsip good governance. Menjunjung tinggi meritokrasi tanpa disandera kepentingan politik partisan.
“Terakhir yang merupakan poin ke enam yakni melaksanakan politik luar negeri yang bebas aktif dan berdaulat dalam melindungi kepentingan dalam negeri, serta menjadikan Indonesia selaku negara dengan penduduk muslim terbesar sebagai kekuatan strategis di dunia Islam,” tandas Haedar.
Sementara itu, Prabowo-Sandi mengucapkan terima kasih atas penerimaan kunjungan dari pengurus PP Muhammadiyah. Dia berharap PP Muhammadiyah menjadi ajang pembuka diskusi untuk memantapkan dirinya bersama Sandi maju Pilpres 2019.
“Kami berharap bahwa Muhammadiyah bisa membuka pintu untuk bisa berdiskusi ilmiah, tapi kajian ilmiah supaya saat maju ke rakyat berdasarkan fakta bukan berdasarkan selera,” kata Prabowo.
MONITOR, Jakarta - Berulangnya pemberitaan keriuhan akibat perilaku tidak patut warga binaan di lembaga pemasyarakatan…
MONITOR, Jakarta - Sebagai tahapan menuju keanggotaan Indonesia pada OECD (Organization for Economic Co-operation and…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap temuan adanya ratusan…
MONITOR, Jakarta - DPR RI hari ini membuka Masa Persidangan III Tahun Sidang 2024-2025 setelah…
MONITOR, Jakarta - Perjalanan meraih impian sering kali melewati banyak rintangan dan berhasil mewujudkannya adalah…
MONITOR, Jakarta - Jakarta Pertamina Enduro (JPE) resmi merekrut salah satu opposite terbaik dunia, Jordan Thompson.…