Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah (dok: Tsani/Monitor)
MONITOR, Jakarta – Calon Presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) akhirnya menjatuhkan pilihannya kepada Ketua Umum MUI, KH. Ma’ruf Amin, sebagai wakilnya di Pilpres 2019.
Keputusan yang diambil Jokowi pun seolah menjadi ‘kejutan’ bagi sebagian besar kalangan. Mengenai sosok Ma’ruf Amin, PDIP pun tak meragukan lagi kapasitas tokoh besar Nahdlatul Ulama itu.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Ahmad Basarah, pun meyakini sosok Ma’ruf Amin mampu menyatukan elemen bangsa Indonesia kedepannya. Pasalnya, Ma’ruf dianggap sebagai simbol kalangan religius.
“Yang pasti dengan menetapkan Kiai Ma’ruf Amin sebagai wakil cawapresnya pak Jokowi, pak Jokowi mengambil keputusan untuk menjadikan kekuatan nasionalis dan kekuatan Islam atau religius sebagai simbol kepemimpinan bangsa Indonesia,” ujar Ahmad Basarah saat ditemui MONITOR di Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/8).
Wakil Ketua MPR RI ini berharap, dua simbol yang mewakili nasionalis dan religi ini bisa mengharmoniskan kepentingan umat beragama, suku dan kelompok lainnya di Indonesia.
“Harapannya kedua simbol nasionalisme dan religius ini dapat merepresentasikan kepentingan golongan umat, kepentingan suku bangsa di Indonesia. Mereka berdua menjadi perekat bangsa menyatukan bangsa dan memimpin bangsa Indonesia sehingga menjadi lebih baik,” pungkas politikus asal Jakarta ini.
MONITOR, Jakarta - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief menyatakan…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil menambah kuota tangkapan tiga jenis tuna…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menekankan agar para jemaah haji Indonesia tidak bersikap…
MONITOR, Blitar - Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat sinergi dengan berbagai pihak dalam menjaga keseimbangan…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri forum diskusi kelompok parlemen negara-negara yang…
MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 165.466 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek…