PEMERINTAHAN

Jokowi Cerita Pentingnya Infrastruktur di Hadapan Ratusan Aktivis IMM

MONITOR, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang ratusan pengurus dan anggota Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dari 34 daerah se-Indonesia, untuk hadir di Istana Negara Jakarta Pusat. Kehadiran aktivis jas merah itu dalam rangka resepsi penutupan Muktamar IMM ke-XVIII yang digelar pada 1-6 Agustus di Malang.

Dalam kesempatan itu, hadir Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir beserta jajaran, Ketua IMM Najih Prasetyo dan Ketua IMM pendahulu Ali Muthohirin.

Di hadapan ratusan peserta, Jokowi sempat berkelakar soal pengalamannya naik berbagai jenis pesawat udara saat berkeliling Indonesia, dari Hercules hingga jenis CN.

“Saudara-saudara ke sini naik Hercules, bener? Enak ndak? Enak? Enak? Bener? Apa itu, pengap. Ini blak-blakan namanya. Enak tapi pengap, gitulah,” tanya Jokowi kepada hadirin dengan wajah berbinar-binar, Senin (6/8) siang.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengaku pernah “menjajali” semua jenis pesawat terbang. “Misalnya, jenis CN, yang tidak interior atau pengedap suaranya. Sehingga kalau naik (CN) disuruh memakai ini (pelindung telinga),” terang Jokowi.

“Tapi saya nggak pernah pakai. Sudah, saya dengerin aja. Tahu-tahu tidur saya,” kata Presiden Jokowi yang disambut tawa ringan seluruh hadirin di acara tersebut.

Presiden Joko Widodo berpose dengan aktivis IMM dan pengurus Muhammadiyah di Istana Negara (dok: istimewa)

Diakui Jokowi, helikopter yang sudah berapa tahun juga masih dipakai juga meski suaranya seperti itu. “Mungkin suaranya lebih, bunyinya lebih seram daripada Hercules,” ujarnya.

Dari cerita yang diungkapnya, Jokowi menekankan pentingnya infrastruktur yang memadai di Indonesia. Sebab, selama ini satu-satunya moda transportasi yang bisa dijangkaunya untuk memantau sejumlah daerah dari satu pulau ke pulau lainnya yaitu helikopter.

“Ini karena negara ini kita sangat besar. Dari satu pulau ke pulau yang lain bisa pesawat tapi juga banyak yang tidak bisa dengan pesawat, dengan helikopter. Atau dari kabupaten ke kabupaten enggak mungkin juga dengan pesawat, ya helicopter,” tandas kakek Jan Ethes ini.

“Ya itulah gunanya infrastruktur. Kalau enggak ada itu, saudara-saudara bisa bayangkan negara kita sebesar ini, 17.000 pulau, 514 kabupaten dan kota, 34 provinsi, bayangkan semua harus ada airport-nya, itu semua harus ada pelabuhannya,” imbuhnya.

Recent Posts

Canticle of Praise: Rayakan Dua Dekade UPH Choir Merangkai Iman, Musik dan Kedisiplinan Mahasiswa

MONITOR, Jakarta - Terdengar lantang dari salah satu baris penonton—sebuah seruan yang langsung digaungkan kembali…

5 menit yang lalu

BGN Minta Tambah Anggaran Rp118 T untuk MBG, DPR Ingatkan Soal Pembenahan Masalah Krisis Gizi

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Yahya Zaini menanggapi usulan tambahan anggaran…

20 menit yang lalu

MPLS 2025, Mendikdasmen Ajak Bangun Karakter Anak Sejak Langkah Pertama di Sekolah

MONITOR, Sumbawa - Mengawali Tahun Ajaran Baru 2025/2026, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti,…

2 jam yang lalu

Ikuti Arahan Presiden, Menteri PU Percepat Peningkatan Jalan Daerah Muna Barat

MONITOR, Sulteng - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody menegaskan komitmennya dalam mempercepat penanganan jalan daerah…

3 jam yang lalu

Dakwah Tak Cukup Sekadar Ceramah; Saatnya Berfikir Filosofis dalam Menyampaikan Islam

Penulis:Istianah & Muhammad Firdaus Mahasiswa Magister Manajemen Dakwah, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Ketika mendengar kata…

3 jam yang lalu

Matsama 2025 Resmi Dibuka, Menag Optimis Madrasah Cetak Pemimpin Masa Depan

MONITOR, Jakarta - Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (MATSAMA) 2025 resmi dimulai. Menteri Agama Republik Indonesia,…

4 jam yang lalu