MONITOR, Cirebon – Guru Besar Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Rokhmin Dahuri mengatakan peningkatan Kapasitas sumber daya manusia (SDM) merupakan kunci kesiapan Indonesia menghadapi kompetisi global di era revolusi industri 4.0.
“Salah satu SDM yang dibutuhkan saat ini adalah kemampuan mengusasi teknologi dan informasi digital,” ujarnya saat menyampaikan keynote speach Seminar Nasional “Kesiapan Indonesia Dalam Menghadapi Kompetisi Global di Era Industri – 4.0” di Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Kamis (2/8/2018).
Atas dasar tuntutan dan kebutuhan tersebut, mantan menteri kelautan dan perikanan itu menekankan pentingnya perguruan tinggi melakukan tranformasi menjawab kebutuhan perkembangan zaman salah satunya menyediakan program pendidikan vokasi melalui pengusaan iptek.
“Kapasitas IPTEK kita bangsa Indonesia pun hingga kini baru berada di kelas-3, dimana lebih dari 75% kebutuhan teknologinya berasal dari impor. Padahal, suatu bangsa bisa dinobatkan sebagai bangsa maju, bila kapasitas IPTEK nya mencapai kelas-1 atau lebih dari 75% kebutuhan IPTEK nya merupakan hasil karya bangsa sendiri,” ujarnya.
Prof Rokhmin menamhabhkan, di era Revolusi Industri 4.0; yang bercirikan digitalisasi, otomatisasi, dan big data, Pemerintahan melalui Kementerian Perindustrian telah meluncurkan Peta Jalan Pembangunan Industri Nasional.
“Implementasi ”Making Indonesia 4.0” yang berhasil bakal meningkatkan pertumbuhan PDB riil sebesar 1 – 2 persen per tahun. Sehingga, pertumbuhan ekonomi (PDB) per tahun akan naik dari baseline condition (sekarang) 5 persen menjadi 6 – 7 persen per tahun pada periode 2019 – 2030,” tambahnya.
Melalui transformasi struktur ekonomi Indonesia berbasis inovasi teknologi dan inovasi non-teknologi era Revolusi Industri 4.0, dengan komposisi sektor sekunder (industri manufaktur) yang paling besar, kemudian diikuti oleh sektor primer dan sektor tersier secara berurutan, Prof Rokhmin optimistis Indonesia akan menjadi negara maju.
“Insya Allah Indonesia bisa menjadi negara industri maju yang makmur dan berdaulat dengan GNI perkapita lebih dari 12.500 dolar AS paling lambat pada 2045,” tegasnya.
“Sudah barang tentu, cita-cita kemerdekaan RI akan terwujud pada 2045 bila didukung oleh SDM (Sumber Daya Manusia) yang memiliki kompetensi teknologi dan non-teknologi yang mumpuni, jiwa entrepreneurship, etos kerja unggul, dan akhlak mulia,” tandasnya.
Sebagai informasi, kegiatan seminar tersebut dilaksanakan oleh Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Pelayanan Pos dan Informatika, KemenKomInfo. Selain Prof. Rokhmin Dahuri, narasumber lain yang hadir dalam kegiatan tersebut adalahProf. Dr. Ahmad Ramli, SH., (Dirjen PPI Kemkominfo); Dr. Subarata (Pakar Cyber Crime); Prof. Dr. Edy Damian (Guru Besar UNPAD); dan Sam Bimbo.