POLITIK

Neno Warisman Bantah Kedatangan Prabowo terkait Manuver Politik

MONITOR, Jakarta – Aktivis yang kerap menyuarakan gerakan #2019GantiPresiden Neno Warisman mengungkapkan bahwa kedatangan Ketum Gerindra, Prabowo Subianto, ke kediamannya tidak ada kaitannya dengan perjanjian dan agenda politik apapun.

Ia mengaku, sebelumnya ia juga diingatkan oleh anaknya agar tidak membicarakan ihwal politik ketika Prabowo datang.

“Tidak ada terkait dukungan terhadap pak prabowo. Itu juga putri saya minta bunda tolong tidak ada pembicaraan politik ini permintaan dari anak saya kita gak mau ada pembicaraan politik,” kata Neno di kediamannya di Griya Tugu Asri, Cimanggis, Depok, Selasa (31/7).

Menurutnya, kedatangan Prabowo ke kediamannya hanya sebagai bentuk kemanusiaan semata. Sebab, sebelumnya Neno telah mengalami persekusi saat menghadiri deklarasi #2019GantiPresiden yang akan digelar di Masjid Agung, Batam Centre pada Minggu, (29/7).

“Ya kita ini betul-betul kemanusiaan saja seperti pak prabowo menengok temannya yang sakit ya. Seperti itu saja. Karena sama beliau memang sudah mengenal lama,” ujarnya.

Neno menuturkan, seruan #2019gantipresiden memang dipertahankan walaupun ada sangkutannya dengan orang-orang politik. Namun ia menambahkan, apabila dalam gerakan ganti presiden, semuanya harus mencopot embel-embel dan identitas partainya.

“Itu harus semua betul-betul sepakat pada platform yang sama yaitu kita tidak bisa menampikan orang-orang disekitar semuanya yang banya anggotannya ada yang PAN ada yang PKS ada Gerindra,” tukasnya.

“Tapi kita semuanya tidak ada yang berafiliasi dan dukung mendukung dan itu dari awal ganti presiden pertama sudah jadi kesepakatan,” tambahnya.

Ia menegaskan, bahwa nantinya setelah tanggal 10 Agustus dengan secara resmi KPU mengumumkan nama Capres-Cawapres. Ia mengaku baru akan beri dukungan terhadap salah satu paslon. Menurutnya, sosok yang didukung harus berpihak dan berdiri diatas kebangsaan dan keumatan.

“Kalau kebangsaan dengan kebangsaan maka kita tidak sepakat. Yaitu harus ada kebangsaan dan keumatan. Kalau nantinya dua calon head to head, dukungan bukan hanya bisa terjadi tetapi wajib ke Prabowo,” tandasnya.

Recent Posts

Panglima TNI: Kemanunggalan TNI-Rakyat Kekuatan Paling Ampuh

MONITOR, Jakarta - Mabes TNI menggelar Upacara Bendera rutin 17-an yang berlangsung  pada Jumat, 17…

4 jam yang lalu

Kemenag Masuk Tiga Besar Lembaga Paling Efektif Versi IndoStrategi

MONITOR, Jakarta - Satu tahun perjalanan pemerintahan Prabowo–Gibran diwarnai dengan apresiasi publik terhadap kinerja sejumlah…

6 jam yang lalu

Bakamla RI dan Pemerintahan Inggris Perkuat Kerja Sama Strategis Bidang Keamanan Maritim

MONITOR, Jakarta - Bakamla RI menerima kunjungan kehormatan (courtesy call) dari Delegasi Kedutaan Besar Inggris…

12 jam yang lalu

Dading Ishak: Zakat itu Pilar Kemakmuran Nasional

MONITOR, Jakarta - Tokoh agama sekaligus akademisi, Prof Dading Ishak, menegaskan pentingnya zakat sebagai salah…

17 jam yang lalu

Dorongan DPR soal Komnas Perempuan Jadi Satker Mandiri Dinilai Terobosan yang Dinanti

MONITOR, Jakarta - Aktivis perempuan dari Sarinah Institute, Luky Sandra Amalia menyambut baik dukunga Ketua…

18 jam yang lalu

Tampil di Depan 1.500 Siswa Kendari, Habib Ja’far dan Alissa Wahid Jelaskan Makna Tepuk Sakinah

MONITOR, Kendari - Sekitar 1.500 siswa Madrasah Aliyah Negeri dan Swasta (MAN/MAS) di Kota Kendari…

21 jam yang lalu