PERISTIWA

Ribuan Warga NU Bersimpati Datangi Mushola yang Diblokade

MONITOR, Lamongan – Peresmian Mushola di Desa Godong, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur dibanjiri warga Nahdlatul Ulama (NU). Ribuan warga NU dari berbagai desa tetangga mendatangi Mushola untuk mengikuti prosesi peresmian mushola sekaligus mengikuti pengajian.

Selain acara pengajian, ada sesuatu hal yang membuat ribuan warga NU berbondong-bondong mendatangi mushola. Yakni, warga Nahdliyin ingin menunjukkan empatinya terhadap sesama warga NU yang berada sekitar mushola tersebut.

Ya, sebelum peresmian mushola terjadi ketegangan antar warga Nahdliyin dengan oramas keagamaan lain. Sejumlah ibu-ibu dari ormas keagamaan lain turun ke jalan dan mencoba menghadang warga NU yang hendak meresmikan mushola. Mereka menempatkan kursi panjang di jalanan secara menyilang agar peresmian mushola diurungkan.

Benih-benih ketegangan memang sudah ada beberapa hari sebelumnya. Isu blokade jalan ini itu pun beredar cepat melalui foto dan video di media sosial (medsos). Hal itu membuat warga NU bersimpati dan berduyun-duyun mendatangi mushola.

Saking banyaknya warga Nahdliyin dari desa lainnya yang datang sementara kapasitas musala yang diresmikan terbatas, warga terpaksa berada di jalanan. Mereka terlihat mengular hingga ke jalanan area persawahan.

Mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, ratusan petugas keamanan gabungan dari Polres Lamongan, Polsek Laren, dibantu TNI, Banser dan lainnya diturunkan untuk mengendalikan ketegangan.

Petugas kepolisian dari Dalmas Polsek Laren yang turun ke lokasi kemudian meminta ibu-ibu yang menghalau pengajian dan peresmian mushola kembali ke rumah masing-masing. Selain itu, pihak kepolisian juga mengajak warga setempat, apapun aliran ormas keagamaan yang dianut, untuk menciptakan kedamaian dan kerukunan antar warga.

“Tolong antarwarga saling menahan diri. Tidak ada satupun yang boleh menghalangi warga untuk beribadah. Ini NKRI. Tidak ada Republik Godog. Kita sama-sama saudara. Sama-sama Islam. Kalau ada yang mau menuntut saya silakan. Nanti saya laporkan ke Presiden,” tegas Eko Adi, petugas kepolisian dari Polsek Laren.

Recent Posts

Menag Dorong Kurikulum Cinta dan Kerukunan Umat untuk Wujudkan Asta Cita

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasarudin Umar menegaskan bahwa Kementerian Agama berkomitmen mengimplementasikan Asta Cita…

5 jam yang lalu

Jasa Marga dan Pemkot Bandung Jajaki Kolaborasi Wujudkan Ikon Kota Bandung di Ruas Tol Cipularang

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. bersama Pemerintah Kota Bandung memulai pembicaraan strategis…

10 jam yang lalu

Wacana Beli LPG 3 Kg Pakai NIK, Puan Minta Ada Edukasi Maksimal ke Rakyat

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menanggapi wacana kebijakan Pemerintah terkait penggunaan Nomor…

11 jam yang lalu

DPR Kritik Penetapan HET Beras Medium, Harusnya Satu Harga Seperti BBM

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Alex Indra Lukman mengkritik penetapan Harga…

11 jam yang lalu

Kementerian UMKM Permudah Akses Legalitas Usaha Lewat Festival di Kota Tua

MONITOR, Jakarta - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menggelar Festival Kemudahan dan Pelindungan…

12 jam yang lalu

Puan Harap Tranformasi Pendidikan Lewat Smart TV Diimbangi Kesejahteraan Guru

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani berpandangan bahwa upaya Pemerintah dalam mendorong transformasi…

12 jam yang lalu