MONITOR, Jakarta – Partai Demokrat tengah dilanda kekecewaan berat lantaran lamarannya ditolak mentah-mentah oleh kubu pendukung Presiden Joko Widodo. Harapan Demokrat untuk mempromosikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Cawapres Jokowi akhirnya pupus.
Menanggapi hal itu, Ketua bidang Hukum dan Advokasi DPP Demokrat, Ferdinand Hutahaean, mengatakan bahwa PDIP sebagai ketua koalisi Jokowi akan sulit menerima Demokrat bila bergabung ke dalam pemerintahan.
Ia pun membenarkan, Demokrat sulit untuk masuk dalam kubu Jokowi karena ada penghambat terkait hubungan antara Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan SBY.
“Bu Mega tidak mau ada matahari kembar di koalisi Jokowi. Soalnya koalisi ini kan dipimpin oleh PDIP,” kata Ferdinand saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (26/7).
Tak hanya itu, menurut Ferdinand terkait kapasitas SBY selaku presiden RI yang berkuasa selama 10 tahun membuat kedudukannya tinggi dan juga diperhitungkan. Sehingga hal tersebut dapat memberikan efek kalau SBY akan mendominasi dalam koalisi kubu Jokowi. Bahkan bisa memicu untuk parpol lainnya merapat ke Demokrat.
“Tentu ini akan semakin membuat Megawati Soekarnoputri kehilangan kewibawaannya jika Demokrat merapat. Selama ini Mega pun dinilai ‘baper’ karena enggan bertemu SBY,” tukasnya.
Ia menambahkan, misalkan saja Demokrat merapat dan diterima oleh parpol lain dalam koalisi kubu Jokowi. Ferdinand mencontohkan pada pertemuan di istana bogor beberapa waktu lalu.
“Kalau kemarin dalam rapat koalisi, Pak SBY mau duduk di mana? Berhadapan dan bersebelahan dengan Bu Mega tidak mungkin,” tandas Politisi Demokrat ini.