MONITOR, Jakarta – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyambut baik adanya pertemuan antara Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PBNU Said Aqil, Senin kemarin (16/7). Menurutnya, pertemuan semacam itu wajar dilakukan oleh para tokoh nasional.
“NU tentu saja menerima seluruh tokoh dan sangat wajar para tokoh berdialog dan datang ke NU. Itu pula PDIP merupakan pertemuan yang biasa dilakukan dan kami menyambut baik sikap dari NU. Saya pikir kami serahkan seluruhnya kepada pengurus NU,” kata Hasto di Kantor KPU RI, Jl Imam Bonjol, Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (17/7).
Saat ditanya kemungkinan jika Prabowo mengambil cawapres dari NU, Hasto pun menyerahkan hal tersebut kepada komitmen Keindonesiaan. Namun ia menuturkan, hubungan baik antara Jokowi-NU menjadi modal penting untuk ke depannya.
“Itu kita serahkan kepada komitmen Keindonesiaan. Tentu saja hubungan yang sangat baik antara Jokowi dan NU menjadi modal yang sangat penting ke depan terkait cawapres nanti melalui pembahasan bersama untuk didialogkan bersama, dicarikan yang terbaik untuk Jokowi dan untuk Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut Hasto mengungkapkan bahwa nama-nama yang ada dalam radar cawapres Jokowi pun telah digodok oleh sang Ketum Megawati Soekarnoputri. Namun, dikatakan pleh Hasto, pengumuman akhir akan dilakukan di waktu yang tepat.
“Ya nama-nama sudah dibahas secara khusus dengan Ibu Megawati ketika pertemuan di batu tulis. Tetapi, keputudan menunggu di momentum yang tepat. Istilahnya Ibu Mega menunggu cuaca terang,” tandasnya.