NASIONAL

Integritas Jokowi Dipertanyakan Ketika Para Menterinya Maju Nyaleg

MONITOR, Jakarta – Pendaftaran calon anggota legislatif sudah dilakukan oleh semua partai politik (parpol). Belakangan diketahui, ada beberapa menteri yang masuk dalam nama caleg yang disodorkan oleh parpol ke meja Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Tercatat 5 menteri di kabinet Jokowi maju mencalonkan diri sebagai calon legislatif dari PKB dan PDI-P, diantaranya; Hanif Dhakiri (Menaker) dan Imam Nahrawi (Menpora) serta Eko Sanjoyo (Mendes) dari PKB, Puan Maharani (Menko PMK) dan Yasonna Laoly (menkumham) serta Johan Budi (Jubir Kepresidenan) dari PDIP.

Melihat fakta ini, pengamat politik TSJ Circle Tamil Selvan mengatakan, banyaknya menteri yang maju sebagai caleg, secara tidak langsung integritas Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden dipertanyakan. Mengingat di awal kepemimpinan, Jokowi menghimbau agar para menteri di kabinetnya mundur dari jabatan di partai politik untuk fokus di kementrian.

“Ini jelas kontradiktif, awalnya Pak Jokowi minta agar para menteri mundur dari jabatannya di parpol guna fokus dikementrian, namun sekarang mereka boleh cuti untuk nyaleg. Saya kira ada yang keliru disini,” kata Tamil Selvan dalam keterangan yang diterima MONITOR, Rabu (18/7).

Tidak hanya itu, Kang Tamil panggilan akrabnya, mengatakan kalau dirinya juga menyayangkan pernyataan Jokowi yang mengatakan ada posisi menteri yang strategis dan ada yang tidak. Sehingga hal itu menjadi alasan untuk memperbolehkan para menteri mengajukan cuti ketika maju pileg.

“Hal ini juga menjadi bukti, ketidak seriusan Jokowi dalam memimpin bangsa, dan menunjukkan posisi Jokowi yang terlalu tersandera dalam lingkaran politik partai pendukungnya. Kebijakan ini rentan membuat para menteri terindikasi korupsi, mulai dari kewenangan hingga anggaran,” terangnya.

Disisi lain Kang Tamil pun menyebut majunya para menteri dalam kancah legislatif mengambarkan keraguan terhadap pemerintahan Jokowi di 2019. Para menteri tersebut lebih memilih masa depannya sebagai legislator karena pesimis masih dipercaya sebagai menteri pada periode kedua Jokowi, atau pesimis Jokowi tidak akan terpilih kembali di 2019.

Oleh karenanya, ia pun menghimbau agar Jokowi mempertimbangkan kembali kebijakannya memberi cuti bagi menteri, sebab Indonesia ini bukan perusahaan milik Jokowi.

“Jika hal ini tetap dipertahankan, rakyat akan apriori kepada Jokowi dan imbasnya mengurangi simpati publik,” tukasnya.

Recent Posts

KKP Perkuat Peran Syahbandar di Pelabuhan Perikanan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkuat peran syahbandar di pelabuhan perikanan untuk…

37 menit yang lalu

KPK dan PPATK Sinergi Wujudkan Indonesia Emas 2045

MONITOR, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan pentingnya sinergi antarlembaga dalam mewujudkan Indonesia Emas…

4 jam yang lalu

Ekspor Produk Kulit Naik 8 Persen, Kemenperin Optimalkan Sentra IKM di Jogja

MONITOR, Jakarta - Pemerintah terus memberikan perhatian penuh terhadap pengembangan industri kecil dan menengah (IKM)…

10 jam yang lalu

Dua Hari Libur Panjang Wafat Yesus Kristus dan Kebangkitan Yesus Kristus, Jasa Marga Catat 313 Ribu Kendaraan Meninggalkan Jabotabek

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 313.695 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek…

15 jam yang lalu

Gelar Bimbingan Manasik Haji Nasional, Kemenag Raih Rekor MURI

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas terselenggaranya Bimbingan…

16 jam yang lalu

Bertemu Ketua Parlemen Palestina, Puan Sampaikan Dukungan RI Tak Pernah Surut

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani bertemu dengan Ketua Parlemen Palestina, Rawhi Fattouh…

18 jam yang lalu