POLITIK

Misi Tumbangkan Jokowi, PKS Berharap Demokrat Gabung Gerindra dan PAN

MONITOR, Jakarta – Koalisi tiga partai yakni Gerindra, PKS, dan PAN dianggap belum cukup untuk dapat menumbangkan Joko Widodo yang notabene petahana di Pilpres 2019 nanti. Oleh karenanya, parpol tiga serangkai tersebut harus mencari dukungan tambahan dari parpol lain.

Presiden PKS Sohibul Iman berharap Partai Demokrat mau merapat. Kemungkinan Demokrat bersedia bergabung mengingat partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga membutuhkan kekuatan tambahan.

Peluang bergabung Demokrat dengan koalisi tiga parpol (Gerindra, PAN, PKS), kata politikus kelahiran 1965 itu sudah ada sinyal dari pertemuan antarelit parpol. ”Sudah ada langkah awal pertemuan Pak Prabowo dengan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Pak Syarief Hasan,” tandasnya.

”Sekarang kami (PKS) mendorong Pak Prabowo bertemu dengan Pak SBY sehingga kami bertiga bisa terbuka menerima Demokrat. Kami berharap ini dilakukan sebelum tanggal 10 Agustus,” sambungnya.

Sohibul Iman juga mengungkapkan, PKS akan mendeklarasikan nama-nama kandidat capres dan cawapres yang diusung partainya di Pilpres 2019 pada Agustus mendatang. ”Calon presiden dan wakil presiden yang diusung PKS dideklarasikan sebelum 10 Agustus,”’ katanya.

Dia mengungkapkan, pertemuan terakhir antara PKS, PAN, dan Gerindra di kediaman Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto merupakan upaya komunikasi yang lebih intens dalam membentuk koalisi.

’’Di Kertanegara membahas yang sudah lama. Ada perkembangan yang kami bahas, termasuk dari Pak Prabowo,’’ ujar Sohibul.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Viva Yoga Mauladi menyatakan bahwa penentuan koalisi antara PAN, PKS, dan Gerindra belum memastikan pasangan calon yang diusung. PAN baru memastikan rekomendasi untuk pilpres dalam forum rapat kerja nasional. ”Batas akhirnya kan 10 Agustus. Masih ada sisa waktu, masih dinamis,” ujar Viva.

Soal nama, PAN masih menyodorkan Ketua Umum Zulkifli Hasan sebagai prioritas. Namun, koalisi partai tidak bakal membahas figur pasangan calon lebih dulu. Koalisi partai di luar Jokowi akan menentukan platform lebih dulu demi menyamakan pandangan.

”Kalau soal figur, nanti dibahas secara kekeluargaan tanpa voting. Ingat ya, tanpa voting,” pungkasnya.

Recent Posts

Kemenperin Optimistis Indonesia Pemain Utama Industri Keramik Dunia

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan peran strategis Indonesia dalam rantai pasok global industri…

48 menit yang lalu

Menteri Agama Pertama Layak Diusulkan Sebagai Pahlawan Nasional

MONITOR, Jakarta - Direktur Jaminan Produk Halal Kemenag M Fuad Nasar menilai Menteri Agama pertama,…

6 jam yang lalu

Gelar RDP Bersama DPR, Kemenag Bahas Penguatan PTKIN

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VIII DPR RI.…

9 jam yang lalu

Sesepuh Ponpes Buntet Nilai Penganugerahan Pahlawan Nasional Soeharto Tepat

MONITOR, Cirebon - Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada sepuluh tokoh dari berbagai…

11 jam yang lalu

Gus Dur Dapat Gelar Pahlawan, DPR: Beliau Wariskan Gagasan juga Energi Moral Bangsa

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq menyambut penuh haru keputusan pemerintah…

13 jam yang lalu

Prof Deding Ishak apresiasi Presiden Prabowo beri Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto

MONITOR, Jakarta - Tokoh Nasional yang juga guru besar Universitas Islam Nusantara (Uninus), Prof Deding…

13 jam yang lalu