Jumat, 19 April, 2024

Pengayom Umat Islam, Sosok Ulama Ini Sangat Ideal Dampingi Jokowi

MONITOR, Jakarta – Presiden Joko Widodo mengisyaratkan bahwa pasangannya di Pilpres 2019 nanti dari kalangan Ormas Islam, terlebih sosok yang mendapat dukungan dari Nahdlatul Ulama (NU). Nah, sejauh ini masih dua nama yang muncul, yakni Mahfud MD dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

Mahfud dan Cak Imin sama-sama mengeklaim dirinya NU dan punya kontribusi besar terhadap Ormas warga Nahdliyin itu. Hal ini khawatirnya jika Mahfud dan Cak Imin memecah belah suara NU di Pilpres nanti.

Sebab itu, para pengamat politik menilai, NU harus memunculkan nama alternatif. Misalnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang juga Rais Aam PBNU Kiai Ma’ruf Amin. Memang, belakangan nama Kiai Ma’ruf mulai diperhitungkan dalam bursa cawapres pendamping Jokowi.

Menurut pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago, hal itu sangat wajar. Karena Kiai Ma’ruf representasi NU bahkan kelompok umat Islam di Indonesia.

- Advertisement -

“Selama ini Kiai Ma’ruf terkesan tegas dan tidak memusuhi umat. Beliau justru terkesan mengayomi, ulama yang menyejukkan politik kebangsaan, sangat bijak, ulama yang berada di tengah,” ujar Pangi di Jakarta, Sabtu (14/7/2018).

Figur seperti Kiai Ma’ruf, kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini, lebih dibutuhkan Jokowi untuk menjaga gesekan umat di negeri ini.

“Kalau tidak terjadi split ticket voting, maka grass root NU dan PKB besar kemungkinan bulat memilih Ma’ruf Amin,” ucapnya.

Kelebihan lain, ceruk pemilih Ma’ruf Amin dan Jokowi berbeda. Menurut Pangi, perbedaan itu merupakan kelebihan lain jika nantinya Jokowi menggandeng Ma’ruf Amin di Pilpres nanti.

“Sosok yang saling melengkapi dan mampu menambal sisi kelemahan Jokowi. Jokowi penting mengambil sosok ulama, santri dan tokoh umat, untuk menetralisir menguatnya sintimen politik entitas agama dan etnis belakangan ini,” pungkas Pangi.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER