NASIONAL

Fahri Tantang Pemerintah Transparan soal Divestasi Saham Freeport

MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah meminta agar pemerintahan Presiden Jokowi menjelaskan secara transparan mengenai divestasi saham PT Freeport Indonesia. Hal itu terkait dengan penandatanganan nota pendahuluan antara Inalum dan Freeport McMoran yang berlangsung, di Jakarta, Kamis (12/7).

Dengan pembelian saham PT Freeport Indonesia lewat PT Inalum -sebuah perusahaan di bawah Kementerian BUMN- senilai US$3,85 miliar atau sekitar Rp55,3 triliun, maka pemerintah Indonesia merupakan pemegang saham mayoritas di perusahaan tambang emas dan tembaga yang beroperasi di Papua tersebut.

“Sebelum pemerintah bikin pengumuman, lebih baik dijelaskan dulu secara transparan ini yang beli siapa?, Rp53 triliun itu uangnya darimana dan kantong siapa?, Karena yang jelas itu tidak dari APBN,” kata Fahri di Komplek Parlemen, Senayan, Jumat (13/7).

“Uang itu kalau dari Inalum kan lebih dari 60%, aset Inalum sendiri habis konsorsium tambang yang baru tahun 2013 diambil alih Pak SBY,” tambahnya.

Pemerintah, sambung dia, harusnya menjelaskan secara detail terhadap pembelian saham tersebut. Jangan kemudian, kata Fahri langsung mengklaim memberikan pengumuman yang sifatnya hanya pencitraan kepada publik.

“Bikin pengumuman struktur sahamnya itu sekarang punya siapa. Siapa saja yang punya hak di situ, kemudian saham itu diagunkan ke siapa dan seterusnya,” ujar politikus PKS itu.

Sementara itu, ketika ditanyakan, pembelian saham merupakan hasil pinjaman dari sejumlah bank?. Fahri menegaskan, maka dengan kondisi tersebut pemerintah harusnya memberikan skema yang jelas.

“Yaitu juga harus dijelaskan skemanya itu. Kalau dalam kasus NTB yang sekarang diperiksa KPK itu minjamnya itu kepada pihak yang mengambil alih melalui belakang. Jadi pemerintah nih cuma dipakai namanya, lalu perusahaan-perusahaan ini minjemin uang ke pemerintah, pemerintah mengumumkan ke rakyat seolah-olah yang ambil pemerintah padahal yang ambil swasta juga. Jadi, pihak yang punya saham juga disitu-situ aja,” paparnya.

“Jadi ini nanti jadi bohong gitu. Makanya nggak usah gembar gembor dan gagah-gagah divestasi 51 persen. Jujur ajalah. Kalau saya terus terang kejujuran itu jauh lebih penting daripada lain-lain ntar jadi masalah. Karena tidak transparan siapa-siapa yang punya uang disitu. Jangan-jangan kita disuruh beli sama yang punya tambang juga, ternyata uang Freeport juga atau afiliasi Freeport, lantaran tidak mau hilang kendali,” pikirnya.

“Jadi yaudalah transparan, ungkapkan ke publik, ini loh skemanya dan rakyat harus tau ini uang sama. Jadi gagah-gagahan ini siapa?,” pungkas Fahri.

Recent Posts

Bakamla Tertibkan 35 Ponton Tambang Pasir Timah Ilegal

MONITOR, Bangka Belitung  - Bakamla RI melalui Stasiun Bakamla Babel dan unsur kapal patroli KN.…

12 menit yang lalu

TNI dan Bulog Sinergi Perkuat Ketahanan Pangan dan Kendalikan Harga

MONITOR, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto bersama Menteri Pertahanan Republik Indonesia Sjafrie…

5 jam yang lalu

Puan Ungkap DPR Akan Tinjau IKN soal Usul Perubahan Status Bandara dan Perluasan Rumah Jabatan

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani membenarkan adanya rapat antara para pimpinan DPR…

7 jam yang lalu

Puan Amini Pernyataan Prabowo soal Hubungan PDIP dan Gerindra, Dari Dulu Kakak-Adik

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani mengamini…

8 jam yang lalu

DPR Harap Seribuan Capaja TNI yang Baru Dilantik Siap Jadi Garda Terdepan Pertahanan NKRI

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI, Junico Siahaan menyampaikan ucapan selamat kepada para…

8 jam yang lalu

KAI Wisata Dukung KAI Expo 2025 Siapkan Diskon Tiket Kereta Hingga Konser Musik

MONITOR, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) melalui anak usahanya PT Kereta Api Pariwisata…

9 jam yang lalu