EKONOMI

Koperasi Dinilai Sebagai Pemutus Mata Rantai Kesenjangan Sosial

MONITOR, Jakarta – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin menilai, koperasi sangat potensial untuk menjalankan peran sebagai pemutus mata rantai kesenjangan sosial dan pendapatan dikalangan masyarakat.

“Koperasi merupakan wadah kelembagaan yang cocok untuk pemberdayaan, maka saya menyarankan agar dibentuklah koperasi ini untuk menindaklanjuti upaya menghilangkan kesenjangan, pemberdayaan ekonomi umat,” kata Ma’ruf Amin di Jakarta, Rabu (11/7).

Ia mendorong koperasi di Indonesia semakin meningkatkan kualitasnya sejalan dengan program pemerintah yakni, Kementerian Koperasi dan UKM yang berupaya untuk meningkatkan kualitas koperasi di Tanah Air dari waktu ke waktu.

Ma’ruf ingin masyarakat turut serta mendukung pemerintah untuk terus menjadikan koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional.

Sebab menurut dia, dengan koperasilah maka perekonomian Indonesia tidak akan mudah digoyahkan oleh pengaruh eksternal ekonomi global.

“Dengan kuatnya ekonomi umat melalui koperasi, perekonomian kita tidak akan mudah dipengaruhi kondisi pasar global yang tidak menentu,” katanya.

Sementara itu, wartawan dan presenter televisi Andy F. Noya yang mengaku semula ragu koperasi mampu mengambil peran di era digital justru kini semakin meyakini koperasi sangat potensial.

“Banyak pertanyaan mengenai posisi koperasi di era digital di era milenium yang sering saya terima. Tetapi setelah berkomunikasi atau sering berkomunikasi dengan Menteri Koperasi dan UKM, saya melihat bagaimana peran koperasi di era kekinian, tadinya saya ragu tetapi sekarang saya melihat peran koperasi terhadap zaman bisa menjadi tumpuan, terutama bagi anak-anak muda, UKM, dan bagi mereka yang ingin memulai usaha,” katanya.

Ia juga berpendapat bahwa bentuk koperasi adalah salah satu pilihan yang menarik.

“Saya pribadi sekarang mulai tertarik pada koperasi karena saya ingin tinggal di desa di mana desa ini saya yakini bisa bergerak ekonominya berdasarkan konsep koperasi,” katanya.

Lebih lanjut, Andy mengungkapkan bahwa koperasi sekarang bukan cuma menghimpun uang-uang kecil tapi bahkan ada koperasi sekarang dengan perputaran sampai Rp5 triliun.

“Ini sesuatu yang perlu digalakkan semoga koperasi sebagai soko guru ekonomi kita kembali kepada khittahnya dan prinsip-prinsipnya tanpa mengabaikan bahwa zaman sudah berubah, sekarang eranya era digital,” kata Andy.

Andy berharap bahwa koperasi di usianya yang ke-71 tahun ini bisa semakin bermanfaat untuk rakyat di Tanah Air.

Recent Posts

Pamitan, Ditjen PHU Persembahkan Buku Memori Kolektif 75 Tahun Kemenag Kelola Haji

MONITOR, Jakarta - Penyelenggaraan haji 2025 menjadi tugas terakhir Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU)…

2 jam yang lalu

Jasa Marga Raih Peringkat Tiga Besar BUMN dengan Predikat Informatif

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk kembali menegaskan posisinya dengan meraih peringkat tiga…

2 jam yang lalu

Kemenag dan Kemenkop Sinergi Penguatan Koperasi Pesantren dan Rumah Ibadah

MONITOR, Tangerang - Kementerian Agama dan Kementerian Koperasi menyepakati kerja sama penguatan koperasi berbasis keagamaan. Kerja…

5 jam yang lalu

Soroti Konflik PBNU, KH Matin Syarkowi: Islah Jalan Terbaik

MONITOR, Jakarta - Konflik internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kembali menjadi perhatian publik menyusul…

8 jam yang lalu

Tuntaskan Krisis Cs-137, BPOM Lepas Ekspor Rempah Raksasa ke AS

MONITOR, Jakarta - Gerak cepat Kepala BPOM Taruna Ikrar mengembalikan kepercayaan FDA, memastikan rempah Indonesia…

8 jam yang lalu

DPR Nilai Rakernas Kemenag 2025 Sejalan dengan Kebijakan Presiden

MONITOR, Tangerang - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Abdul Wachid menilai Rapat Kerja Nasional…

9 jam yang lalu