BERITA

Gagalnya Kota Tua jadi Icon Warisan Dunia Karena Reklamasi?

MONITOR, Jakarta – Kota Tua merupakan kawasan klasik dan tertua di Jakarta yang begitu menyimpan banyak peninggalan sejarah. Meski memiliki nilai sejarah, Kota Tua gagal mendapat predikat sebagai warisan dunia oleh UNESCO. Belakangan terkuak kabar penyebab gagalnya Kota Tua sebagai salah satu warisan dunia dari orang nomor satu di Jakarta.

Gubernur DKI Anies Baswedan mengatakan, penyebabnya tak lain karena adanya pronyek reklamasi dikawasan pesisir utara Jakarta. “Kota Tua menyimpan banyak benda-benda bersejarah yang patut dijaga kelestariannya untuk masa depan, seharusnya bisa masuk sebagai kawasan warisan dunia, tapi gara-gara reklamasi semuanya jadi musnah,” ujar Anies di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat.

Dikatakan Anies, proyek reklamasi seharusnya dibereskan. Sebab jika diabaikan, dampaknya akan meluas ke penilaian Kota Tua. “Jadi, jangan anggap sepele perubahan wikayah di pesisir Jakarta,” ujar Anies.

Untuk itu, lanjut Anies, ia akan serius menata wilayah pesisir Jakarta dengan baik. Dia memastikan tidak akan melanjutkan reklamasi ke depannya. Hanya saja, pulau-pulau palsu yang telah terbentuk akan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kepentingan seluruh warga Jakarta.

“Jadi, karena itu mau kita tata serius Jakarta ini. Kota bersejarah, sayang kalau terbuang percuma tempat bersejarah dari catatan dunia,” katanya.

Hal senada diungkapkan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menurutnya proyek reklamasi menjadi penghambat diakuinya Kota Tua sebagai world heritage oleh UNESCO. Padahal, Kota Tua telah mengalami revitalisasi sebaik mungkin pada beberapa ruas kawasannya.

“Ada juga temuan mengenai reklamasi. Tapi intinya, waktu didesaign dulu secara perencanaan tidak melibatkan swasta. Tidak melibatkan keseluruhan pemilik bangunan disini. Ini buat kami pelajaran juga bahwa ternyata kalau dilakukan tidak secara komprehensif dan kawasannya terlalu luas, susah kordinasinya, akhirnya jadi temuan,” pungkasnya.

Recent Posts

Reyhan Ahmad, Hafiz Indonesia Juara 2 MHQ Disabilitas Netra Internasional 2025 Cabang Hafalan 20 Juz

MONITOR, Tangerang - Hafiz asal Indonesia, Reyhan Ahmad Maulana, meraih Juara 2 cabang Hafalan 20…

1 jam yang lalu

Kemenag Harap MHQ Disabilitas Netra Internasional Jadi Ajang Rutin

MONITOR, Tangerang - Penyelenggaraan Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ) Disabilitas Netra Internasional 2025 baru saja rampung.…

2 jam yang lalu

Kemenperin Pacu Kompetensi SDM Industri Berbasis Digital

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus menegaskan komitmennya dalam mengakselerasi transformasi digital sektor manufaktur nasional…

2 jam yang lalu

DPR Desak Penetapan Status Bencana Nasional Sumatera: Apa Lagi yang Ditunggu?

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Irine Yusiana Roba Putri menyoroti lambannya respons…

4 jam yang lalu

Fahri Hamzah Sampaikan Duka Cita Mendalam Atas Peristiwa Bencana Sumatera

MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP) RI sekaligus Wakil Ketua…

15 jam yang lalu

Puncak HGN 2025: Doa Guru, Ekoteologi, Kedermawanan dan Kolaborasi Nasional

MONITOR, Jakarta - Peringatan Puncak Hari Guru Nasional (HGN) 2025 yang dikemas dalam “Doa Guru…

16 jam yang lalu