NASIONAL

Komisi II Imbau Semua Pihak Tak Perdebatkan PKPU

MONITOR, Jakarta – Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) mengenai larangan nyaleg bagi mantan narapidana kasus korupsi masih menuai pro kontra. Bahkan di kalangan Pemerintah, Kementerian Hukum dan HAM enggan menyetujuinya.

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Riza Patria pun angkat bicara. Politikus Gerindra ini mengatakan aturan tersebut sudah dirumuskan oleh pemerintah bersama DPR melalui Komisi II. Menurutnya, dalam UU Pemilu terkait pencalegan sudah diatur sebagaimana UU sebelumnya bahwa mantan narapidana diperkenankan untuk mencalonkan.

“Yang tidak diperkenankan adalah bandar narkoba dan kejahatan seksual anak. Dan itu juga merujuk pada hasil putusan MK. Kalau sudah jadi keputusan MK itu bagi kami ya kami ikuti apa yang menjadi keputusan MK. Jadi sudah selesai di DPR dan Pemerintah,” kata Riza di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/7).

Ia menuturkan, apabila terkait PKPU adalah turunan dari pada UU pemilu yang menjadi tugas dan tanggungjawab KPU untuk menyusun PKPU. Ia mengatakan, dalam PKPU selain bandar narkoba dan eks narapidana, ditambahkan eks koruptor juga tidak diperkenankan untuk menjadi caleg.

“Itu alasan daripada KPU sebagaimana yang dijelaskan selama ini bahwa dianggap itu memang tidak sesuai dengan UU. Memang ini terjadi perbedaan antara pemerintah dan DPR dan Bawaslu dengan KPU,” tukasnya.

Dengan begitu, ia bersikukuh mengatakan bahwa aturan tersebut sudah mengacu pada UU yang ada dan harus diikuti oleh setiap pihak.

“Dalam rapat konsultasi sudah diputuskan bahwa Pemerintah, DPR dan Bawaslu berpendapat, PKPU harus sesuai dengan UU yang ada. Namun demikian terkait eks koruptor, KPU berpendapat berbeda. Dan KPU sudah mengajukan kepada kumham. Dan kumham juga sudah menjawab dan mengembalikan berkas untuk segera direvisi,” imbuhnya.

Dengan begitu, Riza menegaskan bahwa dalam hal ini ia sebagai Wakil Ketua Komisi II akan menyampaikan hal ini pada pimpinan DPR Agar segera untuk mengambil langkah-langkah bersama dengan pemerintah dalam menyikapi masalah ini.

“Dalam perjalanannya kpu melanjutkan atau berpendapat dengan pendapatnya, bersih keras dengan pendapatnya. Ini yang menjadi perdebatan,” tandas Politisi Gerindra ini.

Recent Posts

Live Streaming Ipswich Town vs Manchester United, Sekarang!

MONITOR, Jakarta - Berikut jadwal sepakbola malam ini menyajikan laga menarik antara Ipswich Town bertemu…

5 jam yang lalu

KPK dan Kementerian Imipas Gelar Audiensi Pemberantasan Korupsi

MONITOR, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menjalin sinergi lintas sektor guna meningkatkan efektivitas…

8 jam yang lalu

Hadirkan Ajang Karbon Netral, Pelari Apresiasi Pertamina Eco RunFest 2024

MONITOR, Jakarta - Pertamina Eco RunFest 2024 yang berlangsung di Istora Senayan Jakarta pada Minggu…

11 jam yang lalu

Kemenag Beri Hadiah Total Rp125 Juta untuk Juara MTQ Internasional

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) memberi penghargaan kepada lima qari, qariah, dan hafiz yang…

13 jam yang lalu

Kemenag Perjuangkan Juara MTQ Internasional Diangkat Jadi PNS

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) terus berupaya mengangkat juara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) internasional…

13 jam yang lalu

Oppo Jadi Mitra PSSI, Erick Thohir: Dorong Timnas Terus Jaga Trust

MONITOR, Jakarta - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir berterima kasih kepada para sponsor yang makin…

14 jam yang lalu